Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Kemenkes Percepat Pemanfataan Obat dan Alat Kesehatan Nasional

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia terus berupaya mempercepat pemanfaatan obat dan alat kesehatan nasional.

Istimewa 
Kementerian Kesehatan menyelenggarakan Indonesian Local Production Conference 2023, di Hotel Harris Semarang, Rabu (30/8/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia terus berupaya mempercepat pemanfaatan obat dan alat kesehatan nasional.

Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan Indonesian Local Production Conference 2023 yang melibatkan banyak organisasi dan dunia usaha di industri terkait.

Acara dibuka langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Profesor Dante Saksono Harbuwono, bertempat di Hotel Harris Semarang, Rabu (30/8/2023).

Dante Saksono Harbuwono mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk mendorong pemerataan akses terhadap obat-obatan dan peralatan medis.

Selain peningkatan ketahanan kesehatan sesuai pilar ketiga yaitu transformasi sistem ketahanan kesehatan.

“Tujuannya untuk mandiri di bidang alat kesehatan dan kefarmasian. Kita lihat tingkat pertumbuhan alat kesehatan yang kita produksi sejak berakhirnya pandemi Covid-19 mencapai 12 persen per tahun,” kata Dante Saksono.

Menurut Dante, pertumbuhan tersebut cukup signifikan karena berkat produksi mandiri alat kesehatan dan obat-obatan, harganya menjadi lebih murah.

Selain itu, jika harga lebih rendah, lanjutnya, biaya kesehatan akan lebih rendah.

Kemudian, jika biaya kesehatan lebih rendah, masyarakat dapat memanfaatkan dan membelinya di berbagai rumah sakit di Indonesia dengan harga yang lebih terjangkau.

“Misalnya alat kesehatan mulai dari bahan baku farmasi, bahan obat, alat listrik medis dan bedah, dan lain-lain,” jelasnya.

Dante menjelaskan untuk mencapai hal tersebut, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan aktor seperti universitas, akademisi, pengusaha, dan pemerintah.

Menurutnya, kerja sama ini akan membuat Indonesia semakin kuat di bidang kesehatan.

“Pandemi Covid-19 mengajarkan kita pentingnya kemandirian. Saya masih ingat dengan jelas bahwa kita bahkan belum bisa membuat masker dan alat pelindung diri (APD),” ujarnya.  

Dante mengatakan, saat itu pemerintah hanya bisa memproduksi oseltamivir namun bahan bakunya harus berasal dari India.

Ia menambahkan, saat itu, tidak mungkin mengangkut 10 kg bahan baku produksi oseltamivir ke Hyderabad, India karena perintah blokade.

“Akhirnya kami mengirimkan pesawat Garuda hanya untuk mendapatkan 10 kg bahan baku pembuatan oseltamivir di Indonesia,” jelasnya.

Tak hanya itu, Dante juga mengenang masa-masa sulit pandemi Covid-19 dan bagaimana Pemerintah Indonesia harus bernegosiasi untuk mewujudkannya.

“Ini mengingatkan kita semua bahwa ketergantungan kita terhadap produk impor harus dikurangi,” tambahnya.

Direktur Bidang Pemulihan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Roy Himawan, menambahkan Kementerian Kesehatan sedang mendorong industri dalam negeri, khususnya di sektor farmasi dan medis, perekonomian, pembangunan.

Menurut Roy, pemerintah menempuh tiga cara untuk mencapai tujuan tersebut: riset, pameran, dan partisipasi pasar.(*)

Baca juga: Syarat Pinjaman BRI 2023, dari mulai Syarat KUR BRI, Kredit Umum, Kupedes, Briguna per 31 Agustus

Baca juga: Ini 2 Kasus Alvin Lim Ayah Kate Victoria Lim yang Tantang Debat Kapolri

Baca juga: Mengenal Sosok Rindy Yanti, Guru Cantik Yang Diajak Nikah Muridnya Pilih Keluar Sekolah Karena Risih

Baca juga: Petaka Chat Sayang Malam-malam, Aldo Papua Cemburu Tusuk Pacar dengan Pisau Dapur Sebanyak 35 Kali

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved