Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Tampang Edwin Pelaku Utama Pembunuhan Eko Ahmat di Taman Meteseh Semarang

Tampang Edwin Adiwijaya pelaku utama kasus pengeroyokan hingga tewas dihadirkan di Polrestabes Semarang.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/ Iwan Arifianto.
Pelaku utama kasus pengeroyokan hingga tewas gegara stasus WhatsApp Semarang, Edwin Adiwijaya Wibowo (25) alias Achong dan Nicholas (27) akhirnya ditangkap polisi secara tak sengaja ketika mengejar pencuri sepeda motor di Kantor Polrestabes Semarang, Kamis (31/8/2023).  

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tampang Edwin Adiwijaya pelaku utama kasus pengeroyokan hingga tewas dihadirkan di Polrestabes Semarang pada Kamis (31/8/2023).

Ia tega mengeroyok Eko Ahmat Ariyadi hingga tewas hanya gara-gara status WhatsApp.

Ia sebelumnya sempat kabur bersama satu tersangka lainnya Nicholas Prasetyo Winarsa (27) alias Kopet ke daerah Klaten.

Mereka kabur selepas melakukan pengeroyokan terhadap korban Eko Ahmat Ariyadi (27) di Taman Meteseh pada Minggu (23/7/2023) sekira pukul 01.00 WIB.

Baca juga: Pemuda Korban Pengeroyokan di Karaoke Kudus Akhirnya Meninggal Dunia, Ini Harapan Keluarga

Baca juga: Dalang Pembunuhan Rowosari Semarang Ditangkap, Buron ke Klaten Curi motor untuk Biayai Hidup

"Saya bareng Nicholas kabur ke Klaten, tidur di pom bensin di masjid, mau nyerahin ke polisi takut," ucap tersangka Achong di Kantor Polrestabes Semarang, Kamis (31/8/2023).

Menurut Achong, perkelahian itu berawal dari perselisihan antara Adhi Wiliam yang memiliki masalah dengan korban.

Untuk menyelesaikan masalah itu, ia bersama temannya datang ke Taman Meteseh ternyata di taman itu tak ada orang yang mereka cari.

"Orang yang kami cari tidak ada di taman. Lalu korban datang menghampiri saya karena tidak terima temannya saya cari, korban nantang saya," paparnya.

Ia awalnya tidak mau melayani tantangan duel korban lantaran tidak memiliki persoalan terhadap korban.

Namun, ia akhirnya melayani duel tersebut selepas ditantang terus oleh korban.

"Korban nantang terus. Duel satu lawan satu. Pas duel saya terjatuh. Teman-teman saya nolongin. Korban lari saya kejar pakai pisau," jelasnya.

Tersangka sebelumnya sudah menyiapkan pisau tersebut sehingga ketika melihat korban jatuh di depan Puskesmas dekat lokasi kejadian langsung menghujamkan ke tubuh korban.

"Saya sering bawa pisau dalam tas," tuturnya.

Selama pelarian dengan Nicholas, Achong kehabisan uang bekal sehingga nekat melakukan pencurian sepeda motor di kota Semarang dan Salatiga.

Pengakuannya, mencuri sepeda motor sudah dua kali di jalan Dr Cipto Semarang dan Salatiga.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved