Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

NGAWUR! Reaksi Bupati Klaten Ketahui Alasan Oknum Perangkat Desa Trunuh Korupsi Rp 437 Juta

Dengan perkembangan teknologi informasi yang ada, Bupati Klaten Sri Mulyani mengingatkan, bahwa handphone bisa menjadi pisau bermata dua.

Editor: deni setiawan
TribunSolo.com/Eka Fitriani
Bupati Klaten, Sri Mulyani. 

TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Penangkapan seorang perangkat di Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten membuat petinggi di wilayah tersebut terkejut.

Bupati Klaten, Sri Mulyani pun hingga terheran-heran dengan kelakuan perangkat desa tersebut.

Terlebih begitu mengetahui dana desa yang dikorupsi tersebut digunakan untuk judi online.

Dalam artian, R perangkat desa yang dimaksud itu sudah kecanduan terhadap judi online.

Baca juga: Nasib Perangkat Desa Trunuh Klaten Korupsi Rp 437 Juta, Polisi: Sudah Diserahkan ke Kejaksaan

Bupati Klaten, Sri Mulyani angkat bicara terkait salah satu perangkat Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan yang tersandung kasus korupsi APBDes hingga ratusan juta Rupiah.

Seorang perangkat Desa Trunuh, R ditangkap kepolisian karena terlibat kasus tindak pidana korupsi (tipikor) dana APBDes.

R ditangkap seusai kedapatan melakukan tipikor APBDes senilai Rp 437 juta.

Menyikapi hal tersebut, Bupati Klaten, Sri Mulyani terkejut dengan kejadian tersebut.

"Ini ngawur kalau menurut saya," tegasnya seperti dilansir dari TribunSolo.com, Selasa (12/9/2023).

Baca juga: Kecelakaan Maut di Klaten: Kepeleset Pasir, Lansia Pengendara Motor Tertabrak Truk Tronton

Dengan perkembangan teknologi informasi yang ada, Bupati Sri Mulyani mengingatkan, bahwa handphone bisa menjadi pisau bermata dua.

"Sekarang itu handphone bisa menjadi berkah atau menjadi musibah (tergantung pemakainya), karena (handphone) itu (untuk) judi online."

"(Judi) Itu tidak terasa dan asyik, tapi ternyata sampai menyelewengkan anggaran desa itu kan sangat tidak baik," jelasnya.

Untuk itu, dia meminta kepada semua pengguna anggaran menjadi pribadi yang bertanggungjawab.

"Semoga ini menjadi catatan bersama, terutama teman-teman Kepala Desa dan jajarannya untuk berhati-hati dalam melaksanakan (penggunaan) APBDes," ucapnya.

Atas kejadian tersebut, dia prihatin dan berharap kejadian serupa tak terulang lagi.

Baca juga: Cerita Keanehan Warga di Watu Sigong Klaten, Ceret Kembali Terisi Penuh: Rasa Air Teh Sama Persis

Halaman
123
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved