Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Muncul Gerakan Bupati Pati 2024 dari Kalangan NU, Ini Tanggapan KH Yusuf Hasyim

Jelang kontestasi Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) Pati 2024, muncul gerakan dorongan agar kepala daerah baru berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama.

istimewa
Flyer gerakan #2024_NU_WAE, gerakan yang mendorong agar Bupati Pati 2024 dari kalangan NU, yang beredar di media sosial. 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Menjelang kontestasi Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) Pati 2024, muncul gerakan dorongan agar kepala daerah baru berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). 

Gerakan ini bertajuk "2024 Wayahe Wong NU Mimpin Pati".

Rokib Ismail, inisiator gerakan ini mengatakan, sudah saatnya Kabupaten Pati dipimpin warga Nahdliyin.  

"Sudah saatnya Pati dipimpin orang NU. Hal ini untuk memproporsionalkan semua kebijakan agar memenuhi kepentingan masyarakat yang mayoritas dari NU," kata dia, Rabu (13/9/2023).

Dia berharap, pemimpin dari warga NU tentunya dapat mengakomodasi aspirasi dari warga Nahdliyyin.

"Kami ini memiliki gagasan bahwa 2024 nanti Pati dipimpin oleh orang NU. Karena mayoritas masyarakat Pati adalah NU yang pastinya gerakan ini akan mendapatkan respon yang sangat positif," kata dia yakin.

Ditanya terkait figur Cabup maupun Cawabup dari kalangan NU yang akan diusung, pihaknya mengaku belum menentukan. 

Pihaknya masih akan membahasnya lebih lanjut.

Demikian pula terkait strategi dan langkah politik yang akan diambil.

"Belum menentukan figur maupun kendaraan politik. Kami hanya meminta pendapat dari NU supaya yang akan kita lakukan tidak bertentangan. Ini demi kepentingan masyarakat Pati yang mayoritas warga NU," ujar dia.

Menanggapi adanya gerakan tersebut, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pati, KH Yusuf Hasyim mengatakan, gerakan ini berangkat dari para kader NU untuk menyikapi kondisi politik saat Pilkada 2024 nanti.

KH Yusuf Hasyim pun mendukung gerakan tersebut meksipun pihaknya tidak bisa terjun langsung ke politik praktis.

"NU pada prinsipnya yang terpenting adalah bagaimana politik kebangsaan. Kalau politik praktis secara langsung itu dari partai politik," ucap dia.

Namun demikian, lanjut dia, apabila ada aspirasi terkait politik praktis yang membutuhkan penyikapan dari NU, maka pihaknya akan mengambil jalan yang sesuai dengan kemaslahatan umat.

"Jika membutuhkan penyikapan aspirasi dari masyarakat apalagi dari warga Nahdliyyin, kami sebagai organisasi atau jam'iyyah ikut bersama-sama, bagaimana baiknya, yang penting untuk kemaslahatan umat," tegas dia.

Terkait kontestasi Politik 2024 mendatang, KH Yusuf Hasyim mempersilakan warga NU yang ingin ikut berkompetisi di gelanggang politik. Namun, dengan catatan, hal itu demi kemaslahatan bersama.

"Intinya siapa pun boleh saja menyampaikan pendapat dan pandangan. Termasuk warga NU yang menginginkan perubahan terkait dengan kepemimpinan di Kabupaten Pati. Karena mau tidak mau, memilih pemimpin menjadi kewajiban kita sebagai masyarakat," tandas dia. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved