Bahlil Lahadalia: Pulau Rempang Tak Direlokasi, Hanya Pemindahan ke Kampung Lain
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memastikan tidak ada relokasi di Pulau Rempang, namun warga akan dipindahkan ke kampung lain.
TRIBUNJATENG.COM - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Bahlil Lahadalia, telah mengakomodir permintaan warga yang tidak ingin direlokasi secara sepihak ke Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Dalam pertemuan dengan warga setelah mengunjungi kediaman Ketua Kerabat Masyarakat Adat Tempatan (KERAMAT) Gerisman pada Senin (18/9/2023), Bahlil menyampaikan, "Insya Allah tidak ada relokasi. Yang akan kita lakukan adalah memindahkan Bapak dan Ibu semua ke lokasi yang masih berada dalam wilayah Pulau Rempang."
Bahlil menjelaskan bahwa tahap awal pengembangan Rempang Eco-City akan berfokus pada tanah seluas sekitar 2000 hektar.
Ini akan berdampak pada empat kampung, yaitu Kampung Sembulan Tanjung, Sembulang Hulu, Pasir Panjang, dan Blonkeng.
"Keempat kampung ini akan dikosongkan terlebih dahulu, dan penduduknya akan dipindahkan ke kampung yang tidak termasuk dalam kawasan industri, dan kemudian diikuti oleh 12 kampung lainnya secara bertahap," ujar Bahlil.
Bahlil menjelaskan bahwa alasannya mengenai pengosongan kampung di Pulau Rempang adalah karena master plan pengembangan seluas 2.000 hektar tersebut mencakup perkampungan tersebut sebagai bagian dari kawasan industri.
"Ini adalah pembicaraan antara kami dan masyarakat. Kami ingin agar semuanya transparan, agar tidak ada kebingungan di antara kita. Kalau Menteri bisa salah, anak-anak juga bisa salah, jadi mari kita sampaikan fakta dengan jujur," tambah Bahlil.
Menurut Bahlil, jika terjadi masalah atau gangguan di perkampungan yang berada dalam kawasan industri, maka perusahaan yang terlibat akan bertanggung jawab.
Bahkan, perusahaan tersebut bisa terkena sanksi internasional karena tidak memenuhi standar pengelolaan yang profesional.
Oleh karena itu, pengosongan beberapa kampung tersebut dianggap perlu.
"Kami akan bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat untuk mengidentifikasi peta master plan pengembangan Rempang Eco-City. Bagi kampung yang terdampak, mereka akan dipindahkan ke kampung lain yang masih berada di Pulau Rempang dan tidak termasuk dalam master plan Rempang Eco City," tambah Bahlil.
Terkait dengan aspek budaya dan sejarah kampung yang akan dipindahkan, Bahlil menyatakan bahwa akan dibuatkan museum agar anak cucu dapat memahami sejarah Pulau Rempang.
Contohnya, jika perkampungan tersebut berada dalam kawasan industri, akan disediakan satu tempat di luar industri, yang akan menjadi cagar budaya seluas kurang lebih satu hektar dengan museum yang menjelaskan sejarah kampung tersebut.
Bahlil menegaskan bahwa apa yang ia sampaikan adalah kesimpulan yang belum disetujui oleh pusat, namun ia bersedia mengambil risiko ini demi masyarakat dan untuk menjaga adat istiadat serta sejarah kampung-kampung di Pulau Rempang.
Bahlil juga menjelaskan bahwa warga yang terdampak akan diberikan biaya sewa rumah per KK dan biaya hidup per orang, masing-masing sebesar Rp 1,2 juta.
| Berikut 10 Menteri Kinerja Terburuk Setahun Prabowo-Gibran, Bahlil Minus Paling Banyak |
|
|---|
| Kementerian ESDM bakal Legalkan 45 Ribu Sumur Minyak Rakyat |
|
|---|
| Video Menkeu Purbaya Respons Dituding Salah Baca Data oleh Bahlil: Kami Pelajari Lagi |
|
|---|
| Kisruh Beda Data Subsidi Elpiji, Menkeu Purbaya: Angkanya Sama, Hanya Beda Cara Pandang |
|
|---|
| Pengendara Yamaha R15 Tewas Tabrak Tiang Listrik, Tubuhnya Terpental |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.