Proyektil Peluru yang Tembus Dada Kiri dan Tewaskan Ajudan Kapolda Kaltara Masih Menjadi Misteri

Kejadian tewasnya Briptu Setyo Herlambang setelah kedua saksi pulang dari Salat Jumat.

"Kalau tidak salah kejadian tepatnya pukul 12. 49 WITA. Kalau di Semarang pukul 11.49 WIB," imbuhnya.

Arya menegaskan pada pukul 10.44. WIB atau pukul 11.44 WITA istri dan Brigadir Setyo Herlambang saling berkomunikasi.

Pesan terakhir dari Brigadir Setyo kepada istrinya yakni "makan yang banyak biar kuar supaya melahirkan kuat".

"Selang beberapa menit istrinya syok sekali. Karena beberapa menit komunikasi, istrinya dikabari bahwa suaminya sudah tewas," jelasnya.

Terkait kamar, Arya menjelaskan hasil rekaman CCTV kamar yang ditempat Brigadir Tewas tidak terlalu besar.

CCTV itu hanya menyorot di depan pintu. Bagian dalam kamar bisa terlihat jelas setelah dua saksi datang membuka pintu kamar.

"Tidak terlihat aktivitas di balik pintu. Ketika saksi B dan D datang membuka pintu baru bisa terlihat dalamnya.

Kesimpulannya kamar itu tidak terlalu besar ada dua tempat tidur.

Menurut keterangan penyidik saat memperlihatkan CCTV di depan kamar garasi mobil, belakang kamar adalah dapur, sebelah kiri lorong dimana terdapat tiga jendela yang tertembus peluru, dan sisi kanan adalah jalan , " jelasnya.

Mengenai luka Brigadir Setyo, Arya menerangkan saat dilakukan autopsi diperlihatkan luka tembak. 

Brigadir Setyo mengalami luka tembak di bagian dada kiri.

"Tembakan itu tembus ke bagian punggung," tuturnya.

Ia menuturkan saat ini pihak keluarga rilis resmi penyidikan dari Polri.

Keluarga berharap perkara itu dapat dibuka seterang-terangnya dan seobyektif mungkin.

"Kami meminta seluruh masyarakat dapat memantau perkara ini supaya perkara ini berjalannya sesuai relnya," tandasya.