Penganiayaan Anak Anggota DPR
Pesan Pilu Dini Sebelum Tewas Diduga Dianiaya Anak Anggota DPR, Pak RT Ungkap Permintaan Terakhirnya
Sosok Dini Sera Afrianti, wanita 29 tahun yang tewas setelah diduga dianiaya oleh pacarnya yang anak anggota DPR RI
TRIBUNJATENG.COM - Sosok Dini Sera Afrianti, wanita 29 tahun yang tewas setelah diduga dianiaya oleh pacarnya yang anak anggota DPR RI.
Dini merupakan janda anak satu asal Sukabumi yang lama merantau ke Surabaya.
Ia mengirimkan kabar ke keluarga dua bulan sebelum tewas.
Dan ternyata itu adalah pesan terakhir.
Baca juga: Sosok Anggota DPR yang Anaknya Diduga Aniaya Pacar hingga Tewas dengan Sejumlah Luka
Baca juga: Bikin Anak Kaget saat Pulang Kampung karena Mendadak Nyaleg, Inilah Sosok Misri Kader yang Tangguh
Kasus Dini ini banyak mendapat sorotan, termasuk dari pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Diberitakan sebelumnya, Dini Sera Afrianti meninggal dunia setelah dianiaya pacarnya berinisial GRT yang diduga merupakan putra anggota DPR RI.
Hotman Paris melalui Instagramnya turut menyoroti kasus ini.
Pada Kamis (6/10/2023), Hotman Paris mengunggah tangkapan layar pesan yang diduga dikirimkan GRT kepada seorang teman.
Dalam pesan tersebut, GRT bercerita pada temannya tentang kondisi Dini yang sudah terkapar.
Tampak ia mengirim foto dan video yang memperlihatkan Dini tergeletak dan sempat dikerubungi satpam.
Teman yang mendapat pesan tersebut lantas bertanya mengapa GRT tidak segera menggendong Dini.
"Kenapa ga kamu gendong loh," tulis sang teman.
Melalui caption unggahan Hotman Paris mengungkapkan keprihatinannya.
Ia juga meminta pihak keluarga pelaku untuk segera menemui Hotman Paris.
"Wa teman alm ke Hotman 911: Guwilaa ternyata terlindas sebagian tubuhnya, terus terseret sejauh 5 meter," tulis Hotman.
"Siapa nama DPR bapaknya?? Di tunggu keluarganya temu hotman 9 11 segera!" lanjutnya.
Kemudian dalam unggahannya pada Jumat (7/10/2023) pagi, Hotman Paris kembali mengunggah sebuah pesan WhatsApp yang diduga dikirimkan Dini Sera kepada temannya ketika ia dianiaya.
Dalam pesan tersebut, Dini Sera mengirim sejumlah Voice Note.
Ia terdengar berbicara tidak begitu jelas lantaran sambil menangis terisak.
Namun Dini Sera sempat curhat tentang perlakuan kasar yang ia terima.
"Aku gak rela aku dibanting-banting," ucap Dini sambil menangis.
Dalam caption unggahan, Hotman Paris meminta polisi untuk memanggil teman Dini sebagai saksi.
"Curhat almarhum Andini ke temannya sebelum meninggal!
Kasus anak DPR di Surabaya!
Polisi harus memanggil teman curhat ini sebagai Saksi," tulis Hotman.
Sebelum Tewas, Dini Tiba-tiba Telepon Keluarga, Rekaman CCTV Ungkap Kekejaman GRT
Sikap beda ditunjukkan oleh Dini Sera Afrianti alias DSA (29) sebelum tewas.
Seperti sebuah firasat, DSA sempat menyampaikan permintaan terakhirnya ke keluarga di kampung halaman.
Permintaan terakhir DSA ini dsampaikan ke keluarga dua bulan sebelum tewas dianiaya sang kekasih, GRT.
Tak disangka, permintaan DSA pun kini jadi kenyataan meski dengan kondisi memilukan.
DSA merupakan janda asal Kampung Gunungguruh, RT 12/4 Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Wanita pemilik nama lengkap Dini Sera Afrianti ini meninggal dunia para Rabu (4/10/2023).
Ia tewas usai dianiaya oleh pacarnya, GRT (31) di sebuah klub malam.
GRT merupakan anak anggota DPR RI Edward Tannur.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pasma Royce, Dini sempat dianiaya oleh GRT.
Pada rekaman CCTV di lokasi, GRT tampak menendang kaki korban hingga terjatuh dalam posisi duduk.
"Kemudian setelah duduk, GRT melakukan pemukulan kepala korban sebanyak dua kali dengan menggunakan botol minuman tequila," kata Kombes Pasma.
Tak hanya itu, Dini juga sempat dilindas oleh mobil yang dikendarai oleh GRT.
"Korban terlindas sebagian tubuhnya dan terseret sejauh 5 meter," kata dia lagi.
Dini kemudian dibawa ke apartemen dengan cara dimasukkan ke dalam bagasi mobil.
Saat dibawa ke rumah sakit sekitar, korban dinyatakan telah meninggal dunia.
Setelah diotopsi, jenazah Dini kemudian dibawa ke kampung halamannya di Sukabumi.
Jenazahnya tiba sekitar pukul 04.00 WIB, Jumat (6/10/2023).
Dilansir dari Tribun Priangan, jenazah Dini dimakamkan di TPU Babakan dengan diantar keluarga dan kerabatnya.
Ketua RT sekitar, Saepudin (63) mengungkap permintaan terakhir Dini kepada keluarga.
Keinginannya itu disampaikan oleh Dini dua bulan sebelum meninggal dunia.
Menurut Saepudin, korban selama ini jarang sekali terlihat di rumah orangtuanya.
Dini memilih tinggal jauh dari keluarganya, yakni di Surabaya.
Ia mengatakan, Dini sudah bertahun-tahun tak pulang ke Sukabumi.
Namun tiba-tiba dua bulan lalu, Dini menghubungi keluarganya.
Dalam komunikasinya itu, Dini mengaku ingin pulang ke Sukabumi.
"Katanya ingin pulang ke Sukabumi, ternyata sekarang pulang dalam keadaan meninggal," kata Saepudin.
Ia juga mengatakan kalau Dini meninggalkan seorang anak yang duduk di bangku kelas 5 SD.
"Punya anak satu, umurnya 12 tahun dan sekolah di sini," ungkap dia lagi.
Ia pun menambahkan, Dini yang berstatus janda itu sudah lama meninggalkan anaknya.
Dini meninggalkan anak dan orangtuanya di Sukabumi sejak anak itu balita.
"Selama 12 tahun gak ada kabar," kata dia.
Menurutnya, Dini baru berkomunikasi lagi dengan orangtuanya dua bulan ini.
"Ada kabar itu dua bulanan ke belakang," jelasnya.
Saat itu, Dini juga mengaku merindukan keluarganya.
"Ia menyebut kangen kepada orangtuanya, sebelum kejadian ini," pungkas Saepudin. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Hotman Paris Ungkap Voice Note Dini Sera Sebelum Tewas Dianiaya Pacar, Nangis Curhat: Aku Dibanting
Heboh Polisi Keluarkan Surat Kematian Dini Karena Sakit, Bukan Dianiaya Ronald Anak Anggota DPR |
![]() |
---|
Inilah Sosok Asli Seleb TikTok yang Disiksa Sampai Tewas oleh Anak Anggota DPR |
![]() |
---|
Inilah Sosok Gregorius Ronald Tannur Anak Anggota DPR Pembunuh Janda Muda Sepulang Karaoke Bersama |
![]() |
---|
Sosok Ronald Tannur Anak Anggota DPR Tersangka Tewasnya Dini, Bikin Laporan Palsu, Dikawal ketat |
![]() |
---|
Sosok Anggota DPR yang Anaknya Diduga Aniaya Pacar hingga Tewas dengan Sejumlah Luka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.