Liputan Khusus
Pemerintah Godok Solusi Persimpangan Exit Tol Bawen Tanpa Traffic Light
Pihak-pihak terkait terus melakukan pembahasan untuk mencari solusi agar tidak terulang lagi kecelakaan maut di depan exit tol Bawen Kabupaten Semaran
Upah dan Pungli
Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah, Masyarakat Transpotasi Indonesia (MTI) Pusat menuturkan, berdasarkan investigasi KNKT pengemudi truk yang terlibat kecelakaan di Bawen hanya memiliki SIM A, padahal seharusnya SIM B.
Hal itu menandakan, Indonesia kurang pengemudi truk yang memiliki kompetensi. Padahal 49 persen kendaraan barang berada di Pulau Jawa. Di mana truk trailer menjadi andalan untuk mengangkut logistik dalam menggerakkan ekonomi negara. Namun perhatian pada truk trailer dan pengemudinya masih sangat minim.
“Kenyataannya keberadaan truk sebagai alat transportasi untuk mengangkut barang sangat diperlukan untuk menggerakkan perekonomian suatu negara,” ujarnya.
Di banyak negara tidak hanya armada truk yang bagus-bagus, namun pengemudinya juga turut sejahtera.
Dari hal tersebut harusnya ada aturan standar upah minimum pengemudi truk. Pasalnya armada truk dan pengemudinya sangat diperlukan untuk memutar roda perekonomian negeri.
Namun dalam perjalanannya, keberadaan truk trailer dan pengemudinya tidak ada yang peduli. Kesejahteraan pengemudi truk jauh dari harapan keluarga. Menjadi pengemudi truk bukan pilihan hidup yang didambakan, namun akhir dari tidak ada alternatif pekerjaan lain.
"Tidak mengherankan, sekarang ini sulit mendapatkan pengemudi truk yang profesional. Alhasil, kelalaian di jalan terjadi karena tidak profesional seperti yang terjadi di Bawen," tutur Djoko Setijowarno.
Djoko menjelaskan, kondisi jalan di Bawen bukan penyebab utama terjadinya kecelakaan. Yang patut diperhatikan secara serius adalah kesejahteraan pengemudi truk, karena jika pengemudi sejahtera profesionalitas akan dijunjung tinggi.
Selain peningkatan kesejahteraan pengemudi Djoko menuturkan, pungli jalanan juga harus dibersihkan. Pasalnya hal tersebut membuat pengemudi truk semakin sengsara.
"Sama sekali tidak ada yang memperhatikan nasib pengemudi truk sampai sekarang. Padahal mereka jadi bulan-bulanan ketika terjadi insiden di jalan,” tegasnya. (rez/bud/tribun jateng cetak)
Kenapa Kanker Serviks Membahayakan? Ahli Kanker Sarankan Wanita Telah Menikah Rutin Skrining Berkala |
![]() |
---|
Liputan Khusus: Kanker Serviks Bisa Dicegah dengan Vaksin HPV |
![]() |
---|
Ada 1.508 Kasus Kanker Serviks Tahun 2024 di Jateng, Ini Upaya Pencegahan Oleh Pemprov |
![]() |
---|
LIPUTAN KHUSUS : Kanker Serviks Ancam Kaum Hawa, Ada 1.508 Kasus Kanker Serviks Tahun 2024 di Jateng |
![]() |
---|
Apindo Nilai Praktik Dumping China Merusak Pasaran Produk Lokal, Pemprov Pertemukan UKM dan Buyer |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.