Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Respons Berkelas Kapolres Madiun saat Ditantang Duel Silat Oleh Anggota Perguruan Silat

Viral di media sosial, Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo ditantang duel dengan pesilat bernama Musthofa.

Editor: rival al manaf
(TribunJatim.com/ Febrianto Ramadani)
Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo saat ditemui Senin (20/3/2023). 

"info kan live mas teko di jamin banjir penonton," timpal yang lainnya.

Respos Kapolres Madiun

Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo mengaku sudah mengetahui soal unggahan video viral tersebut.

Meskipun tantangan tersebut telah mencuri perhatian publik, AKBP Anton Prasetyo memilih untuk tidak memperkeruh situasi dengan tidak menanggapi tantangan pesilat.

"Biarkan saja. Kami tidak akan menanggapi hal (tantangan) seperti itu," kata Anton dikutip dari Kompas.com, Minggu (30/10/2023).

Dia pun mempersilakan jika warga hendak berunjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi.

"Saya berpesan kepada masyarakat, jangan mudah terprovokasi dan memprovokasi," tutur Anton.

Sosok Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo sempat disorot karena gagasannya tentang sistem manajemen terbuka kepada seluruh anggota.

Hal ini bertujuan untuk membuka sekat komunikasi, baik antar pimpinan dan anggota maupun polisi dengan masyarakat.

Tentunya, ini tak lepas dari banyaknya konflik antar perguruan silat, yang kerap terjadi di Kabupaten Madiun, sehingga melalui manajemen terbuka diharapkan dapat meminimalisir peristiwa tersebut.

"Untuk membuka sekat komunikasi antara pimpinan dan anggota, saya ada program terkait dengan Kopi Lanang, Komunikasi Pimpinan dan Anggota Secara Langsung," ujar Kapolres, Kamis (30/3/2023), melansir dari Surya.co.id.

Dengan dilaksanakan seminggu sekali, setiap hari Rabu, bersama Wakapolres dirinya bertatap muka secara langsung dengan sub satker di Polres, sampai seluruh level anggota bawah.

Dari situ ia mengedepankan tidak ada yang harus ditutupi.

"Anggota harus berani menyampaikan, kami semua selaku pimpinan tidak boleh sakit hati, tidak boleh baperan, tidak boleh dongkol atas apa yang disampaikan oleh anggota. Apapun yang bakal disampaikan.

Di situ kami mengajarkan kepada anggota bahwa berani bicara, dan menyampaikan agar terbuka ruang sekat, yang selama ini selalu menjadi momok anggota untuk menyampaikan sesuatu kepada pimpinan," ujar Anton.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved