Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Salatiga

Kisah Dwi Wibowo, Perajin Asal Salatiga Yang Ekspor Katapel ke Inggris dan Amerika

Katapel buatan warga Kota Salatiga, Jawa Tengah, berhasil tembus pasar ekspor ke Inggris, Amerika, dan Malaysia.

Editor: raka f pujangga
KOMPAS.com/Dian Ade Permana
Katapel buatan Yohanes warga Salatiga mampu menembus pangsa pasar luar negeri. 

"Sebagai olahraga, memang antusias masyarakat sangat baik, meski tetap perlu disosialisasikan. Pegiatnya juga dari berbagai kalangan, karena olahraga ini mudah, murah, dan siapa saja bisa dimainkan," paparnya.

Di Indonesia, turnamen katapel biasanya dimainkan dalam berbagai kategori dalam jarak 10 meter.

"Itu yang favorit, meski kadang juga dikombinsi dengan jarak 15 meter. Untuk kategorinya ada pelajar, dewasa, dan anak. Lalu yang kelas papper target, multi spinner, dan kaleng dengan setiap peserta dibekali lima peluru atau gotri khusus," kata Yohanes.

Baca juga: Sosok Pelaku yang Ketapel Zaharman Guru SMA Bengkulu: 2014 Pernah Dipenjara, Trauma Dipukul Polisi

Menurutnya, katapel ini adalah layaknya senjata sehingga punya risiko saat menggunakannya.

"Kalau dibilang risiko tinggi, ya semua ada risikonya. Karena itu prinsip kehati-hatian sangat diperlukan. Penonton minimal jarak tiga meter untuk posisi samping, sementara depan belakang sasaran harus clear. Pengambilan peluru atau gotri juga wajib berhati-hati," ungkapnya.

"Kalau sekali mencoba, pasti ketagihan. Karena itu kami dari pegiat olahraga katapel ini terus melakukan sosialisasi dan kampanye, agar peminatnya bertambah," kata Yohanes. (*)

 

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved