Lewat Laziznu, Pelajar dan Santri Kota Pekalongan Galang Dana Untuk Palestina

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Aksi kekejaman yang terus dilakukan Israel, terhadap Palestina membuat dunia tak berhenti mengutuk.

Sebagai bentuk empati, berbagai cara diwujudkan guna ikut merasakan betapa sedihnya warga Palestina atas ulah Israel.

Hal itulah, yang dilakukan oleh PCNU Kota Pekalongan melalui Lembaga, Amil, Zakat, Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) setempat bekerjasama dengan sekolah dan madrasah dibawah naungan NU di Kota Pekalongan untuk menggalang dana bagi Palestina sejak Ahad, 12 November 2023 lalu. Aksi galang dana oleh Lazisnu itu, merupakan instruksi dari PBNU bagi seluruh Lazisnu di Indonesia.

Ketua PC LP Ma'arif NU Kota Pekalongan, Moh Subhan mengaku bersyukur, sejak awal diinisiasi, aksi galang dana kemanusiaan untuk Palestina ini mendapatkan antusiasme dari siswa-siswi, orangtua, wali murid, dan guru-guru, dan kepala sekolah yang ada di 65 sekolah dibawah naungan LP Ma'arif NU Kota Pekalongan.

"Kami memfasilitasi sekolah-sekolah dibawah naungan kami untuk turut serta melakukan penggalangan dana untuk Palestina. Alhamdulillah, responnya positif kami melakukan penggalangan dana untuk donasi kemanusiaan ke Palestina melalui Laziz NU, dimana Pengurus Cabang NU nantinya akan disalurkan ke pengurus NU Pusat," kata Ketua PC LP Ma'arif NU Kota Pekalongan, Moh Subhan, Rabu (15/11/2023).

Subhan menyebutkan, sejak dibuka donasi hingga Selasa, 14 November 2023, dana yang telah terkumpul sebanyak Rp 65 juta. Open donasi untuk dana kemanusiaan tersebut rencananya dibuka sampai tanggal 16 November dan kemungkinan bisa diperpanjang, sembari menunggu arahan dari Laziznu Pusat.

"Penggalangan dana ini bersifat imbauan dan tidak memaksa. Bagi sekolah yang ingin melakukan penggalangan kami memfasilitasi, sampai saat ini masih masuk terus donasinya. Dari 65 sekolah dibawah naungan kami, sudah ada sekitar 20 sekolah yang turut berpartisipasi," ungkapnya.

Subhan menilai, melalui aksi galang dana ini, diharapkan bisa menanamkan habit dan karakter positif, menanamkan kepedulian sejak dini, peka terhadap lingkungan sekitar bagi anak-anak sekolah.

"Harapan kami, krisis di Palestina segera berakhir, mereka bisa hidup rukun, damai, tidak ada genjatan senjata lagi, dan hal ini juga mengajarkan masyarakat Indonesia untuk banyak bersyukur karena selama ini masih bisa hidup dan beribadah dengan tenang dan damai," imbuhnya. (Dro)

Baca juga: Kepala Desa Gebang Kendal Ditetapkan Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Dana Desa

Baca juga: Ratu Tisha Sebut Piala Dunia U-17 2023 Kesempatan Belajar Indonesia dari FIFA tuk Benahi Kompetisi  

Baca juga: Puisi Potret Remy Sylado

Baca juga: Buka Lomba TUB-BB, Wali Kota Pekalongan Aaf : Bentuk Kedisiplinan dan Kerjasama pada Pelajar