Enggan Balas Surat PDIP, Gibran Biarkan Statusnya Menggantung
Gibran mengakui sudah menerima surat dari DPC PDIP Kota Solo. Namun, ia menegaskan, tidak pernah membalas surat itu.
"Surat yang dikirimkan ke Mas Gibran tembusan ke DPP, bukan pemberhentian," jelasnya, saat ditemui Rabu (16/11) malam.
Ia berujar, sejauh ini tidak ada tanggapan dari Gibran mengenai permintaan tersebut. Ia pun akan melaporkan terkait dengan tidak ditanggapinya surat ke DPP PDI Perjuangan.
"Sampai hari ini belum ada tanggapan. Nanti saya lapor ke DPP. Sampai hari ini memang belum ada tanggapan dari Mas Gibran," tuturnya.
Rudy mengirimkan surat resmi ke Wali Kota Solo tersebut melalui Sekretaris DPC PDI Perjuangan yang juga Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa.
"Meminta dengan sangat lagi hormat, saya minta untuk dikembalikan KTA ke DPC, dan membuat surat pengunduran diri dari anggota PDI Perjuangan," jelasnya.
Meski KTA tidak dikembalikan dan tidak ada pengunduran diri dari putra sulung Presiden Jokowi tersebut, Rudy memastikan Gibran sudah bukan lagi anggota PDI Perjuangan.
"Namun sampai hari ini tidak ditanggapi, buku kami tutup, sehingga Mas Gibran sudah bukan anggota PDI Perjuangan," tandasnya.
Senada, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan, persoalan Gibran dan Bobby Nasution di PDI Perjuangan sudah tutup buku. Menurut dia, Gibran dan Bobby sudah sama-sama diberi surat dari DPC partai masing-masing.
Ia menyebut, saat ini pihaknya bersama parpol pendukung memilih fokus untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
"Itu sudah, semua tutup buku, yang penting pemenangan Pak Ganjar dan Prof Mahfud dengan penuh keyakinan," katanya, di sela rapat mingguan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, di Gedung High End, Jakarta, Rabu (15/11).
Hasto menyatakan, tidak ada yang dibedakan antara Gibran dan Bobby. Sehingga, persoalan keduanya dianggap sudah tutup buku.
"Semua, Mas Gibran juga sama, sudah tutup buku, surat sudah diberikan DPC, sama isinya, yang beda hanya tanggal dan yang tandatangan, substansinya sama," tandasnya.
Dia menambahkan, pihaknya kini memilih fokus untuk pemenangan pasangan Ganjar-Mahfud di pilpres 2024.
"Penegasannya adalah seluruhnya berkontestasi pada pemenangan Pak Ganjar, Prof Mahfud dengan angka tiga, dengan nomor tiga, yang bahasanya tadi bagus ya, trisulaweda itu lurus, benar, dan jujur," paparnya.
"Ini kekuatan yang paling otentik dari rakyat yang disuarakan oleh Pak Ganjar dan Prof Mahfud," sambungnya. (TribunSolo.com/Anang Maruf/Tribunnews/Adi Suhendi/Rahmat Fajar Nugraha/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.