Joki CPNS 2023
Joki Seleksi CPNS Kemkumham Tim Berisi 7 Orang, Ayah Klien Diduga Polisi Berpangkat Bripka
Polisi masih mengembangkan kasus joki tes seleksi CPNS Kementrian Hukum dan HAM (Kemkumham) yang digelar di Surabaya.
TRIBUNJATENG.COM - Polisi masih mengembangkan kasus joki tes seleksi CPNS Kementrian Hukum dan HAM (Kemkumham) yang digelar di Surabaya.
Diduga aksi curang agar bisa menjadi abdi negara ini dilakukan oleh sindikat profesional.
Hingga kini, sudah ada tiga nama yang ditahan penyidik Polrestabes Surabaya.
Masing-masing yakni sang joki berinisial IM, mahasiswa semester VII Fakultas Teknik Lingkungan Universitas Negeri Jember.
Lalu klien IM yang bernama Alifian Martha Indra Kusworo. Kemudian, satunya lagi Hendrik Kusworo, ayah Alifian.

Baca juga: Joki Tes CPNS Kemenkumham Ini Dijanjikan Imbalan Rp 30 Juta, Terungkap Saat Pemeriksaan Biometrik
Baca juga: Mahasiswi ITB yang Tertangkap Jadi Joki Tes CPNS di Lampung Diduga Tidak Bekerja Sendiri
Baca juga: Jadi Joki Seleksi CPNS, Mahasiswa di Makassar Terancam 6 Tahun Penjara
Kasus joki tes seleksi CPNS Kemkumham ini terbongkar Senin (14/11/2023) lalu. Saat itu, IM tepergok menjadi joki Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) salah seorang pelamar CPNS Kemenkumham yang berlangsung di Poltekpel Surabaya.
IM ketika diintrogasi mengaku mengenal Alifian dari Daniel. Daniel adalah otak di kasus ini. Tim IM berjumlah 7 orang. Ketika menjalankan misi ini mereka menyewa 3 kamar apartemen di kawasan Rungkut.
Sang joki CPNS mahasiswa UNJ ini diimingi imbalan Rp30 juta.
Beberapa hari sebelum SKD Alifian menyerahkan dokumen KTP dan Kartu Peserta kepada Daniel. Saat pelaksanaan tes Alfian diminta datang ke lokasi.
Sesaat sebelum ujian, Alifian boleh pergi karena ujianakan digantikan oleh imam. Nah, saat itulah penyamaran joki ketahuan.
Alifian saat itu dipanggil. Ayahnya pun mencoba membela anaknya.
Tapi ketiga orang itu yakni IM, Alifian dan Hendrik Kusworo malah ditahan di Polrestabes Surabaya.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono ketika dikonfirmasi mengatakan, kasus ini semula ditangani Polsek Gunung Anyar.
Lalu kemudian dilimpahkan ke Polrestabes Surabaya. "Saat ini sedang proses pemeriksaan lanjutan," ungkapnya.
Tribunjatim.com telah mendapat informasi terkait latar belakang Alifian. Ternyata ayah Alifian adalah seorang polisi berpangkat Bripka.
Namun ketika ditanya soal ayah dari Alifian, Hendro enggan menjawab.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.