Kerusuhan Suporter di Gresik
Detik-detik Tembakan Gas Air Mata di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik, Oknum Suporter Lempar Batu
Alasan polisi terpaksa melepas tembakan gas air mata adalah untuk mengendalikan massa yang bersikap destruktif usai laga Gresik United Vs Deltras FC.
Sementara itu, pemain kedua tim baru berani keluar setelah pukul 19.00.
Terkonfirmasi, jatuh korban luka akibat kericuhan ini.
Beberapa suporter terkena dampak dari gas air mata, namun belum diketahui berapa jumlahnya.
Sementara, ada tiga petugas kepolisian yang mengalami luka cukup parah pada bagian kepala karena lemparan batu.
Salah satunya Kabag Ops Polres Gresik, Kompol Andre.
“Korban petugas ada tiga yang kepalanya bocor."
"Lainnya suporter perempuan laki-laki terkena asap molotov,” kata sumber lain di lokasi kejadian.
Angin dan udara kering yang berembus sempat membuat asap gas air mata menyebar ke sekitar stadion, sehingga menyebabkan gangguan pernapasan dan mata perih.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik sudah kondusif dan terkendali.

Aturan Larangan Penggunaan Gas Air Mata
Kerusuhan terjadi setelah pertandingan Gresik United Vs Deltras FC pada Liga 2 2023-2024 dan menelan korban luka-luka.
Duel Gresik United Vs Deltras FC di Stadion Gelora Joko Samudro, Jawa Timur, Minggu (19/11/2023) berakhir dengan skor 1-2.
Berdasarkan kabar, kerusuhan dipicu suporter Gresik United yang ingin melakukan demo di depan tribune VVIP untuk menyuarakan kekecewaan karena kekalahan tim.
Situasi semakin tidak terkendali sehingga membuat pihak kepolisian melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa.
Para suporter khususnya yang datang bersama wanita dan anak-anak pun diarahkan untuk bertahan di dalam stadiun karena alasan keselamatan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.