Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Tanggapan Kepala Sekolah SMKN 1 Sayung Soal Demo Siswa tak Pernah Ada Upacara Hari Senen : Itu Hoax

Kepala Sekolah SMKN 1 Sayung Angkat Bicara, Informasi Yang tersebar Hoax Dilakukan Oleh Oknum Tidak Bertangung Jawab

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG/TITO ISNA UTAMA
TANGKAPLAYAR - Suasana Demo yang dilakukan oleh Ratusan pelajar yang berada di Satu diantara SMKN di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Kepala Sekolah SMKN 1 Sayung Kabupaten Demak, Suhadi angkat bicara terkait aksi demo yang dilakukan siswanya beberapa waktu lalu.

Menurutnya video yang sempat tersebar di media sosial (Medsos) aksi demo tersebut dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Hoax itu hoax saya saja kaget ada seperti itu," kata dia kepada Tribunjateng, Rabu (22/11/2023).

Ia menegaskan bahwa upacara bendera juga tetap dilakukan secara rutin, namun memang dirinya tidak selalu mengikuti upacara tersebut lantaran ada kegiatan pelatihan sebagai guru penggerak.

"Setiap senin ada, saya itu guru pengerak tranformasi pendidikan kader oleh negara pemerintah.

Memang setiap senin ada saya tidak ikut, karena saya ada pelatihan, sudah saya delegasikan ke anggota saya. Upacara tetap ada," ungkapnya.

Dia menyampaikan bahwa sistem pendidikan zaman dahulu berbeda dengan sistem pendidikan sekarang yang sudah lebih baik dengan bertransformasi pendidikan yang diprogramkan oleh pemerintah.

"Saya Kepala SMKN 1 Sayung berasal dari Guru Penggerak Kemendikbud Ristek RI, memberi keputusan murid yang terlibat tawuran sekitar 5 minggu yang lalu memang bersalah, tetapi mereka tidak selayaknya dihukum dan diberi punishmen dikeluarkan dari sekolah," ujarnya.

Ia menilai bahwa siswa yang sangat membutuh restitusi yaitu bimbingan, semangat, pendampingan, nasehat, motivasi, penguatan dan pencerahan dari sekolah sehingga siswa akan berubah menjadi *berprofile pelajar Pancasila* memiliki kesadaran jangka pendek maupun jangka panjang.

"Mereka berubah bukan karena hukuman dan punishmen, tetapi mereka berubah menjadi lebih baik karena pikirannya mendapatkan bimbingan dan pencerahan," ungkapnya.

Sampai saat ini lanjut kata dia, Keputusan Kepala Sekolah tidak mau segera mengeluarkan siswa yang terlibat tawuran, lalu Kepala Sekolah diduga disetting dengan informasi hoax dan fitnah dari oknum yang tidak bertanggungjawab.

Sebelumnya diberitakan ada ratusan pelajar yang berada pada sebuah SMKN di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak, menggelar aksi unjuk rasa di halaman Sekolah, Senin (20/11/2023).

Aksi yang dilakukan usai upacara bendera itu, menuntut agar kepala sekolah mundur dari jabatannya.

Terlihat dari beberapa video yang sudah tersebar di media sosial, terlihat para siswa satu persatu menyuarkan penolakan kebijakan dari ke sekolah.

Nampak para siswa menilai  sosok kepala kepala sekolah yang otoriter, juga arogan dan mau menang sendiri serta tidak berperikemanusiaan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved