Liputan Khusus
Kala Pinjol Jerat Anak Muda, Bowo Kapok Saban Hari tak Tenang lantaran Dikejar Rentenir
Kasus pinjaman online (pinjol) yang menjerat anak muda semakin miris. Statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juli 2023 menyebut nilai outstanding
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Kasus pinjaman online (pinjol) yang menjerat anak muda semakin miris. Statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juli 2023 menyebut nilai outstanding pinjaman online (pinjol) di Indonesia mencapai Rp 50,12 triliun.
OJK mencatat, mayoritas pengguna pinjol ialah generasi muda kelompok usia 19-34 tahun.
Mereka tercatat sebagai penyumbang terbesar penerima kredit pinjol, yakni 54,06 persen atau mencapai Rp 27,1 triliun. Usia 19-34 juga tercatat dalam statistik OJK sebagai nasabah kredit macet pinjol sebesar 40,24 persen, dengan nilai kredit Rp 782 miliar.
Satu di antara pengguna pinjol, Bowo (20) mengaku baru kali pertama menggunakan jasa pinjol.
Bowo menemukan jasa pinjol tersebut lewat layanan aplikasi jual beli online. Ia terpaksa memilih jalan itu untuk mencukupi kebutuhan perkuliahan.
"Kalau pinjol baru tahun ini. Untuk beli handphone (HP), karena HP saya rusak, padahal itu buat kebutuhan kuliah. Mau minta orang tua nggak enak," katanya kepada Tribun Jateng, Sabtu (25/11).
Bowo mengaku tergoda hasil instan yang diperoleh dari pinjol. Namun, ia memilih besaran nominal pinjaman hanya sesuai kebutuhan, yakni Rp 800 ribu.
Nominal itu diangsur dalam jangka waktu 6 bulan, dengan setoran Rp 185 ribu per bulan. Total, Bowo harus membayar Rp 1.145.000
"Saya mengambil pinjol bulan Mei, bayarnya setiap tanggal 15. Tapi kemarin sempat telat dua bulan karena uang kiriman dari rumah sudah habis duluan untuk keperluan lain," ucapnya.
Setelah semua angsuran terlunasi, Bowo mengaku kapok mengambil pinjol. Saban hari, ia merasa tak tenang lantaran dikejar rentenir.
"Apalagi pas telat bayar. Untungnya waktu itu saya bisa nego saat ditagih. Orang tua nggak tahu, tapi asli kapok pakai jasa pinjol," jelasnya.
Lain halnya dengan Bowo, Khafid justru menjadi korban temannya berinisial HR (20) yang terlilit pinjol sebesar Rp 17 juta. Tabungan Rp 5 juta di rekeningnya dipinjam HR untuk cicilan pelunasan pinjol.
"Ada teman saya pakai jasa pinjol. Kalau nggak salah nominalnya Rp 17 juta, nah dia pinjam uang saya untuk melunasi," katanya.
Khafid tak tahu-menahu perihal penggunaan uang pinjol tersebut. Menurutnya, HR yang masih berstatus mahasiswa dikenal sebagai pribadi yang suka bergaya di luar kebutuhan.
Bahkan, Khafid terpaksa menyita laptop milik HR lantaran tak kunjung mengembalikan uang miliknya.
"Saya sita laptopnya, karena uangnya nggak kunjung dikembalikan. Padahal saya juga perlu untuk kebutuhan," terangnya.
Orang yang mengaku utusan pinjol, juga beberapa kali mendatangi pondok pesantren tempat Khafid dan HR tinggal di Semarang. Dengan raut wajah kesal, utusan pinjol itu bahkan mengancam mengambil barang pribadi milik HR sebagai jaminan.
Tak ingin masalah bertambah runyam, Khafid dan teman-temannya sudah menghubungi keluarga HR agar masalah segera terselesaikan.
"HR dihubungi nggak bisa, terus saya dan teman-temen menghubungi keluarganya di rumah. Waktu dihubungi mereka juga kaget," jelasnya.
Akhirnya, HR baru bisa melunasi pinjaman setelah 8 bulan lebih. Laptop yang ditahan Khafid juga sudah dikembalikan. (ags)
Baca juga: 41 Pekerja India yang Terjebak di Terowongan Tinggal 14 Meter Lagi
Baca juga: Rusia Kerahkan 71 Drone: Serangan Terbesar di Ibu Kota Ukraina
Baca juga: Jadwal Pekan ke-20 Liga 1 2023 PSS Sleman Vs Barito Putera dan Dewa United Vs Persib Bandung
Baca juga: Buah Bibir : Luna Maya Senang Syuting di Semarang
Kenapa Kanker Serviks Membahayakan? Ahli Kanker Sarankan Wanita Telah Menikah Rutin Skrining Berkala |
![]() |
---|
Liputan Khusus: Kanker Serviks Bisa Dicegah dengan Vaksin HPV |
![]() |
---|
Ada 1.508 Kasus Kanker Serviks Tahun 2024 di Jateng, Ini Upaya Pencegahan Oleh Pemprov |
![]() |
---|
LIPUTAN KHUSUS : Kanker Serviks Ancam Kaum Hawa, Ada 1.508 Kasus Kanker Serviks Tahun 2024 di Jateng |
![]() |
---|
Apindo Nilai Praktik Dumping China Merusak Pasaran Produk Lokal, Pemprov Pertemukan UKM dan Buyer |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.