Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Prajurit TNI Gugur di Papua

Mertua Praka Yipsan Bangga Menantu Gugur Saat Tugas di Papua, Ibu Praka Darmawan Dapat Firasat Ini

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebutkan, empat prajurit TNI gugur di Papua tersebut akan mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB).

|
Editor: Muhammad Olies
Tribun Solo
Jenazah prajurit TNI yang gugur ditembak KKB Papua di Nduga dikirim ke kampung halamannya. 

1. Praka Yipsan Ladou

Pihak keluarga bangga Praka Yipsan Ladou gugur saat tugas negara.

Praka Yipsan Ladou baru berangkat tugas ke Papua pada Juli 2023 dan dijadwalkan kembali pada Januari 2024. Ia dari kesatuan Batalyon Infanteri 411/Pandawa.

Saat berangkat ke Papua, Praka Yipsan Ladou berpesan kepada istrinya, untuk selalu menjaga anak-anak dan menjaga kesehatan.

Praka Yipsan Ladou meninggalkan seorang istri dan dua anaknya. Anak sulung berusia 5 tahun dan yang kecil baru satu tahun.

Kundarto, mertua Praka Yipsan Ladou, mengatakan, menantunya itu adalah orang yang baik.

 "Hampir setiap hari selalu berkomunikasi, ngobrol dengan istrinya. Terakhir itu pada Kamis (23/11/2023), menyampaikan akan masuk ke hutan untuk melaksanakan operasi," kata Kundarto, Senin (27/11/2023).

"Saat itu mengatakan kepada istrinya, untuk selalu menjaga anak-anak, jaga kesehatan. Anaknya ada dua, yang besar umur lima tahun dan yang kecil baru satu tahun," kata Kundarto.

Kundarto mengatakan, dirinya mendapat kabar resmi menantunya gugur pada Minggu (26/11/2023) sekira pukul 08.00 WIB.

"Kabar resmi saya terima dari kesatuan Batalyon Infanteri 411/Pandawa, menantu saya gugur saat tugas. Informasinya tertembak di bagian paha," ungkap dia.

Baca juga: Selain Boyolali, Prajurit TNI Gugur Akibat Serangan KKB Papua Asal Semarang, Praka Yipsa Ladau

Baca juga: Detik-detik Prajurit TNI di Manokwari Bacok Komandan Usai Apel, Letkol Tamami Luka Parah di Kepala

Menurut Kundarto, Praka Yipsan Ladou berangkat tugas pada Juli 2023 dan dijadwalkan kembali pada Januari 2024.

"Tapi, Tuhan berkehendak lain, ini adalah risiko dari tugas dalam membela dan memperjuangkan NKRI," paparnya.

"Saya juga mantan militer, saya bangga terhadap menantu saya yang gugur saat tugas, dalam menjaga NKRI. Kami dari keluarga tidak ada firasat, karena memang ini bagian dari risiko perjuangan," tegas Kundarto.

2. Praka Darmawan 

Pihak keluarga punya firasat jelang gugurnya Praka Darmawan.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved