Berita Internasional
1.890 Tahanan Kabur Saat Sebuah Penjara di Sierra Leone Diserang, 20 Tewas
Dilansir dari Al Jazeera, sedikitnya 20 orang tewas, termasuk 13 tentara dan 1.890 tahanan melarikan diri
TRIBUN.COM - Sebuah barak dan penjara militer di Sierra Leone, Afrika diserang pada Minggu (26/11/2023).
Dampaknya para tahanan pun melarikan diri.
Petugas kini tengah berupaya mengembalikan mereka.
Dilansir dari Al Jazeera, sedikitnya 20 orang tewas, termasuk 13 tentara dan 1.890 tahanan melarikan diri.
Baca juga: Video Syur Pemain Bola Korea Beredar, Korbannya Banyak Termasuk Selebriti, Disebar Saudara Sendiri
Baca juga: Tak Terlihat 2 Hari, Warga Karanganyar Ditemukan Meninggal di Dalam Sumur, Istri Dengar Tangisan
Berbicara kepada wartawan pada Senin (27/11/2023), seorang juru bicara militer Kolonel Issa Bangura mengatakan serangan di Ibu Kota Freetown dilakukan oleh "tentara pemberontak".
"Serangan itu telah berhasil digagalkan," kata Bangura.
"Kami telah melancarkan perburuan terhadap semua orang yang terlibat dalam serangan kekerasan tersebut, di antara mereka adalah tentara yang masih aktif dan purnawirawan," urainya.
Bangura merinci 20 orang yang tewas, termasuk 13 tentara, 3 penyerang, dan seorang petugas polisi, seorang warga sipil, serta staf bagian keamanan swasta.
"Delapan orang terluka dan tiga diamankan," lanjut Bangura.
Dikutip dari Reuters, sekitar 1.890 tahanan melarikan diri dari penjara Lapas Sierra Leone.
Aparat mendesak agar mereka yang melarikan diri untuk kembali ke penjara.
Seorang koresponden yang kebetulan berkunjung ke fasilitas itu pada Senin (27/11/2023) mengatakan kepada Reuters, melihat pintu sel dibuka paksa dan dilepas seluruhnya.
Direktur Jenderal Layanan Pemasyarakatan Sierra Leone, Kolonel Shek Sulaiman Massaquoi mengatakan, para penyerang telah menerobos gerbang depan sel penjara menggunakan kendaraan.
Tidak banyak rincian mengenai identitas dan motif para penyerang.
Selama penyerangan tersebut, beberapa orang mengatakan kepada media lokal bahwa mereka berjuang untuk "membersihkan sistem".
"Anggota militer tertentu tidak setia kepada pemerintah atau presiden meski sudah bersumpah," kata Bangura.
"Kami ingin memulihkan hukum dan ketertiban secepat mungkin," pungkasnya.
Sekilas tentang Sierra Leone
Sierra Leone merupakan sebuah negara di Afrika Barat.
Wilayah ini memiliki arti khusus dalam sejarah perdagangan budak transatlantik sebagai titik keberangkatan ribuan tawanan di Afrika barat.
Ibu kotanya, Freetown, didirikan sebagai rumah bagi mantan budak yang dipulangkan pada tahun 1787, dikutip dari BBC.
Namun sejarah modern negara ini dibayangi oleh perang saudara brutal yang berakhir pada tahun 2002 dengan bantuan Inggris, bekas negara kolonial, dan misi besar penjaga perdamaian PBB.
Sierra Leone telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Namun dampak buruk dari perang saudara masih terus terasa di wilayah ini.
Negara ini juga kaya akan berlian dan mineral lainnya.
Perdagangan permata terlarang, yang dikenal sebagai "berlian darah" karena perannya dalam mendanai konflik, melanggengkan perang saudara
Pemerintah berupaya menindak perdagangan tersebut.
Penggembala Temukan Bayi Dikubur Hidup-Hidup, Berawal Lihat Tangan Mungil Keluar dari Lumpur |
![]() |
---|
Serangan Geng Tewaskan 50 Orang di Haiti, Mayat-Mayat Dibiarkan Tergeletak hingga Dimakan Anjing |
![]() |
---|
Kasus Pemerkosaan Berantai di Arizona Akhirnya Terungkap Setelah 30 Tahun |
![]() |
---|
Inilah Sosok Diella, "Menteri" AI Pertama di Dunia yang Bertugas Mengawasi Korupsi Kabinet |
![]() |
---|
Pidato Berapi-api Anak SMA Ini Disebut sebagai Pemicu Demo Nepal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.