Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Temannya Masih Trauma, Ungkap Detik-detik Bocah 10 Tahun Diterkam Buaya, 9 Jam di Mulutnya

Peristiwa bocah 10 tahun H diterkam buaya meninggalkan kisah yang pilu. Baik di hati keluarga maupun teman-teman sepermainannya

Editor: muslimah
BKSDA SKW II Pangkalan Bun untuk Tribunkalteng.com
Insiden Sungai Arut Kelurahan Mendawai Seberang, Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat. BKSDA beri penjelasan, buaya disetrum dan dibelah. 

"A langsung bergegas naik, dia lari ketakutan dan badannya gemetar," jelas E (50), ayah Fadel.

Dampak lingkungan rusak

Serangan buaya jenis seluyong mendapat perhatian Wahana Lingkungan atau Walhi Kalteng.

Direktur Walhi Kalteng Bayu Herinata menjelaskan serangan buaya tersebut tak lepas dari kerusakan lingkungan yang menjadi habitat buaya.

"Kerusakan lingkungan berpengaruh pada ekosistem, sehingga membuat buaya mencari habitat baru," ucap Bayu saat diwawancara Tribunkalteng.com, Senin (27/11/2023).

Sementara itu pengamat satwa liar, Budi Suryani menyebut buaya seluyong adalah jenis yang jarang terdengan menyerang manusia apalagi di wilayah pemukiman warga.

Biasanya buaya jenis tersebut memangsa ikan dan primata kecil seperti monyet.

Selain itu di lokasi kejadian juga bukan tempat buaya sering terlihat.

Budi yang juga Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Tanjung Puting Wilayah II Kuala Pembuang menjelaskan habitat yang rusak membuat buaya tersebut bisa sampai ke pemukiman warga.

"Teritorialnya terganggu dan tidak memiliki habitat aman untuk mereka sehingga membuat buaya tersebut ke pemukiman warga," ujarnya.

Bayu juga berpendapat kerusakan lingkungan gambut dan kebakaran hutan hingga berpengaruh pada ekosistem Sungai Arut.

Aktivitas pembukaan lahan untuk perkebunan yang merusak habitat mangsa buaya juga menjadi faktor penyebab buaya menyerang manusia.

"Tempat biasa buaya mencari mangsa sudah tidak ada lagi," tutur Bayu

Bayu juga menyoroti akibat dari kerusakan lingkungan jangka panjang tidak diantisipasi sehingga sering terjadi konflik dengan manusia

"Kejadian ini merupakan akibat jangka panjang dari pembukaan lahan yang membuat ekosistem gambut dan hutan," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved