Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tasikmalaya

Terjang Larangan Agama, Mahasiswa Bunuh Pacarnya di Tasikmalaya karena Telat Menstruasi

Kisah cinta maut yang terjadi pada mahasiswi di Tasikmalaya ini berahhir kepedihan dan malapetaka.

IST
Inafis Polresta Tasikmalaya dan anggota Polsek Pagerageung mengevakuasi mayat wanita yang diduga korban pembunuhan di semak-semak Desa Puteran, Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (29/11/2023) malam.(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA) 

"Happy anniversary. Meski kadang menjengkelkan, tak ada yang lebih baik kecuali dirimu yang bisa membuatku bahagia. Terima kasih telah mencintaiku apa adanya dan mengerti diriku sepenuhnya," tulis Wiwin.

Sebaliknya, Herdis sama sekali tak pernah mengunggah apapun berkait kehidupan asmaranya.

Padahal menurut pengakuan Herdis, dirinya dan Wiwin sudah 4 tahun pacaran. 

"Berapa lama kenal, sudah 4 tahun pacaran," ujar pelaku saat konferensi pers di Polres Tasikmalaya, Kamis (30/11/2023).

Usai peristiwa itu viral, Herdis dibully habis-habisan oleh netizen.

Itu karena perbuatannya yang sudah tak manusiawi.

Di satu sisi Herdis merupakan mahasiswa fakultas dakwah dengan program studi ilmu tasawuf salah satu kampus di Tasikmalaya.

Mereka tak menyangka bahwa Herdis yang mestinya punya pengetahuan agama, bisa tega melakukan perbuatan tersebut.

Berikut kronologi aksi Herdis Permana bunuh pacarnya sendiri.

Kepala Polresta Tasikmalaya, Jawa Barat, AKBP Sy Zaenal Abidin menunjukkan pelaku pembunuhan wanita asal Ciamis yang mayatnya ditemukan pemulung dikira boneka di Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (30/11/2023).
Kepala Polresta Tasikmalaya, Jawa Barat, AKBP Sy Zaenal Abidin menunjukkan pelaku pembunuhan wanita asal Ciamis yang mayatnya ditemukan pemulung dikira boneka di Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (30/11/2023). (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Kronologi

Herdis membunuh Wiwin karena panik setelah mendengar pengakuan telat menstruasi.

Kepala Polresta Tasikmalaya AKBP Sy Zaenal Abidin mengatakan, kasus ini bermula saat korban mendatangi kampus pelaku.

Korban mengaku belum haid selama 2 bulan belakangan. Ia minta Herdis bertanggung jawab karena korban takut hamil.

Pelaku yang menduga korban hamil, sempat meminta korban untuk menggugurkan kandungannya.

Mendengar pernyataan itu, korban menolak melakukannya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved