Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Kejar Kuantitas Peserta dari Sektor Informal, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kudus Rajin Sosialisasi

Di Kudus sendiri jumlah pekerja informal yang telah tercatat sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan jumlahnya masih terbilang sedikit

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
Istimewa
Pedagang sedang konsultasi untuk mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan di Pasar Baru Kudus, Rabu (20/12/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kudus terus mengejar kuantitas kepesertaan dari sektor pekerja bukan penerima upah atau pekerja informal.

Di Kudus sendiri jumlah pekerja informal yang telah tercatat sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan jumlahnya masih terbilang sedikit.

Upaya untuk meningkatkan kepesertaan dari sektor informal dilakukan dengan berbagai cara.

Ada kalanya petugas dari BPJS Ketenagakerjaan mendatangi kelompok arisan atau komunitas ibu-ibu, termasuk nendatangi langsung pusat pekerja informal berada yaitu di pasar.

Terakhir sosialisasi untuk menggaet kepesertaan dilakukan di Pasar Baru Wergu Wetan Kudus pada Rabu 20 Desember 2023.

Sosialisasi ini juga dilengkapi dengan pentas musik dengan dua biduan untuk menarik warga yang beraktivitas di pasar.

Sejumlah warga pun berdatangan ke tenda sosialisasi. Ada yang sekadar tanya perihal program jaminan dari BPJS Ketenagakerjaan. Ada pula yang langsung mendaftar.

Satu di antara warga yang langsung mendaftar yaitu Musrinah (51) warga Desa Bacin, Kecamatan Bae, Kudus. Dia mendaftar karena tidak ingin cemas atas apa yang akan terjadi pada dirinya di masa mendatang.

Sebagai peserta baru, Musrinah mendaftar program jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Untuk premi yang harus dibayarkan Musrinah yaitu Rp 16.800 per bulan.

"Bayar bulanan Rp 16.800 tidak keberatan. Karena itu untuk jaga-jaga diri saya sendiri ke depan," kata Musrinah yang sehari-hari berjualan es teh di Pasar Baru Wergu.

Hadirnya BPJS Ketenagakerjaan yang mensosialisasikan programnya di tengah para pedagang pasar disambut baik oleh Kepala Pasar Baru, Didik Soneta. Menurutnya, hal itu bisa membuat para pedagang sebagai pekerja informal tergugah untuk turut serta mendaftar sebagai peserta jaminan sosial di BPJS Ketenagakerjaan.

"Karena memang banyak keuntungannya. Kalau pedagang tidak ikut menurut saya malah rugi," kata Didik.

Sosialisasi serupa diharapkan bisa digelar lagi pada kesempatan mendatang agar lebih banyak pedagang di Pasar Baru yang tercatat sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Mengingat pedagang di Pasar Baru jumlahnya lebih dari 900, bukan tidak mungkin dari mereka banyak yang belum tercatat sebagai peserta.

Sementara Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kudus Mulyono Adi Nugroho mengatakan, sosialisi di pasar merupakan wujud nyata dalam menggaet peserta dari sektor informal terutama para pedagang. Dia meyakini banyak pedagang yang belum mendapat informasi secara utuh perihal keuntungan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, untuk itu pihaknya hadir langsung ke pasar.

Dari data yang dihimpun pekerja informal di Kudus jumlahnya kencapai 140.885 orang. Sampai pada 31 Oktober 2023 baru 9.128 pekerja informal yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Jumlah tersebut setara dengan 6,48 persen.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved