Berita Semarang
Komplotan Maling di Semarang Tak Pandang Bulu, Tiang Jaringan Layanan SIM Polisi Pun Diembat
Aksi komplotan maling di Kota Semarang berhasil mencuri sebanyak 36 tiang yang digunakan untuk jaringan
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Aksi komplotan maling di Kota Semarang berhasil mencuri sebanyak 36 tiang yang digunakan untuk jaringan pelayanan SIM milik polisi.
Pencurian tersebut menyasar tiang yang terletak di sepanjang jalan Urip Sumoharjo, kecamatan Ngaliyan, dan Jalan Papandayan, Kecamatan Gajahmungkur.
Puluhan tiang yang dicuri bukan hanya merugikan pihak kepolisian, namun juga perusahaan vendor yang mengalami kerugian senilai Rp34,9 juta akibat aksi pencurian ini.
Ketua komplotan pencuri, Tapa Nugraha (35) yang berasal dari Gisikdrono, Semarang Barat, mengungkapkan detail aksinya saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Selasa (2/1/2024).
"Kami curi sebanyak tiga kali, dua kali di sepanjang sisi selatan jalan Mangkang sampai Kebun Binatang Mangkang dan satu kali di jalan Papandayan," ucapnya.
Tapa tidak bekerja sendiri, melainkan dibantu oleh tiga tersangka lainnya, yakni Aditya Wisnu Septiawan (28) warga Tandang, Tembalang, Dodik Suryanda (35), dan Agung Apriadi alias Curut (37), keduanya warga Bambankerep, Ngaliyan.
Mereka menggunakan pikap yang disewa dari rental mobil serta peralatan lain seperti linggis, tali tambang, dan tangga untuk melancarkan aksinya.
Modus operandi yang digunakan oleh komplotan ini adalah dengan cara mencongkel dan merusak cor semen tiang.
"Tiap nyuri satu tiang butuh waktu 20 menit, tinggi tiang 7 meter," katanya.
Mereka selalu beraksi saat malam hari. Kemudian setiap barang curian mereka jual ke orang yang sama yakni tersangka penadah Komarudianto (40) warga Tambakaji, Ngaliyan.
"Tidak tahu tiang itu digunakan polisi. Semua tiang sudah dijual Rp11 juta. Bagi rata berempat," jelasnya.
Penadah barang curian, Komarudianto (40) menjelaskan, awalnya curiga barang tersebut sebagai barang curian karena masih bagus.
Namun, ia membelinya dengan alasan tak enak kepada para tersangka. Apalagi selepas diberi tahu bahwa barang itu barang proyek dan sudah koordinasi sama mandor.
"Saya memang jual beli besi tapi biasanya dari pabrik," katanya.
Wakapolrestabes Semarang AKBP Wiwit Ari Wibisono mengatakan, tiang yang dicuri komplotan tersebut merupakan tiang menara tempat untuk memancarkan sinyal pelayanan Polri seperti pelayanan SIM, ETLE dan sebagainya.
Panduan Lengkap Menuju GIIAS Semarang 2025: Rute Anti-Macet untuk Semua Pengunjung |
![]() |
---|
HUT Ke-28 BAF, Bagikan Paket Bahan Pangan Bernutrisi Melalui BAF Nutri-Kids |
![]() |
---|
Bajai Merah Mengaspal di Kota Semarang, Albert Coba Peruntungan Jadi Sopir |
![]() |
---|
Pasar Johar Semarang: Dari Pohon Johar hingga Ikon Arsitektur Tropis Modern |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini, Minggu 21 September 2025: Sejumlah Kecamatan Diguyur Hujan Ringan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.