Berita Sukoharjo
Inilah Sosok Rohmadi, 27 Tahun Jadi Pandai Besi di Pasar Gawok Sukoharjo, Sehari Bisa Bikin 20 Alat
Seorang pandai besi di Pasar Gawok bernama Rohmadi dalam sehari bisa membuat 20 peralatan seperti pisau, clurit, golok, hingga cangkul.
TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Jika berkunjung ke Pasar Gawok Sukoharjo, kamu akan menjumpai aktivitas beberapa yang sedang sibuk memukul, membakar, hingga merangkai besi untuk dijadikan sebuah alat.
Mereka adalah para pandai besi dimana rata- rata sudah puluhan tahun menekuni usaha tersebut, bahkan tak sedikit pula hasil turun temurun.
Beberapa alat yang mereka buat rata- rata adalah pisau, clurit, hingga golok.
Meskipun kini tak seramai dahulu, mereka tetap bersyukur karena masih diminati tak tak pernah sepi dari pembeli.
Baca juga: SOSOK Tuntas Subagyo, Ketum Parpol Tapi Maju Pilkada Sukoharjo dari Jalur Perseorangan
Baca juga: Inilah Sosok Mbah Giyem Bakul Serabi Sukoharjo, Dulu Merantau ke Jakarta Jualan Jamu Gendong
Seorang pandai besi di Pasar Gawok bernama Rohmadi dalam sehari bisa membuat 20 peralatan seperti pisau, clurit, golok, hingga cangkul.
Prosesnya itu dari awal pemotongan besi, pembakaran, hingga pembuatan gagangnya.
"Untuk harga alat yang saya buat bermacam-macam."
"Mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 100.000," terangnya seperti dilansir dari TribunSolo.com, Minggu (7/1/2024).
Selain itu, dia sering juga dapat pesanan.
Biasanya saat musim penghujan banyak petani yang pesan cangkul.
"Harganya beda-beda."
"Pesan bisa juga dan itu banyak, biasanya para petani," pungkasnya.
Rohmadi menjelaskan, pembuatan peralatan alat tajam itu masih menggunakan cara tradisional.
Yakni memakai panas dari arang untuk memanaskan besi atau logam.
"Setelah besi dan logam panas, kemudian dipukul memakai palu."
"Biasanya yang memukul dua orang secara bergantian," ujarnya.
Dia bercerita, dahulu sering ikut sang ayah bekerja di Pasar Gawok untuk membuat peralatan-peralatan dari besi.
"Di rumah juga buat, jadi tidak hanya di pasar."
"Di pasar tidak setiap buka, bukanya itu tiap pasaran Pon, Legi, dan Minggu," kata dia.
"Minggu ramai juga tapi tidak seramai Pon."
"Pembeli juga sekarang tidak ramai, mungkin ada yang terbuat dengan alat modern," sambungnya.
Baca juga: Bupati Etik Kukuhkan Pengurus KSBN di Taman Budaya Sukoharjo: Jalankan Amanat UU Pemajuan Kebudayaan
Baca juga: Satu Caleg di Sukoharjo Tersandung Kasus Pidana, Diputus Hukuman 2 Tahun Penjara, Ini Kata KPU
Pandai Besi Tersisa Sedikit
Menelusuri Pasar Gawok belum lengkap jika belum menengok akitivitas para perajin pandai besi.
Ya, di pasar tradisional ini masih terdapat perajin pandai besi yang bisa dijumpai meski tidak banyak.
Dahulu, banyak perajin pandai besi yang ada di Pasar Gawok.
Mereka datang dari berbagai daerah.
Tapi kini, jumlah mereka bisa dihitung dengan jari.
Salah satu pandai besi, Rohmadi berucap, jumlah pandai besi di Pasar Gawok saat ini tidaklah banyak.
Hanya ada sekira 10 orang.
"Total ada 10 kios (pandai besi) di sini," kata Rohmadi.
Aktivitas perajin pandai besi tidak jauh berbeda dari pembuatan alat senjata Jawa yakni keris yang terkenal sejak pada zaman Kerajaan.
Namun, perajin pandai besi lebih fokus untuk mengolah besi menjadi sebuah peralatan seperti cangkul, pisau, golok, kapak, atau clurit.
Rohmadi yang merupakan warga Delanggu, Klaten berucap, profesi ini ditekuninya secara turun temurun.
Ya, dia menyerap ilmu ini dari sang ayah yang dahulunya juga seorang pandai besi.
Menurutnya, tidak semua orang bisa membuat berbagai peralatan golok, kapak, dan clurit.
Hanya mereka yang sudah terbiasa karena turun temurun.
"Sudah 27 tahun saya menekuni pandai besi ini," ucap Rohmadi. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Perajin Pandai Besi di Pasar Gawok, Sehari Bisa 'Sulap' Besi Jadi 20 Cangkul, Pisau Hingga Clurit
Baca juga: Inilah Wajah Baru Feeder BST, Gunakan Mobil Luxio Warna Dominan Biru Toska
Baca juga: Pengunjung Taman Balekambang Solo Bakal Ditarik Retribusi, Dikelola Pihak Ketiga
Baca juga: Komedian Jarwo Kwat Dihujat! Beredar Potongan Video Peluk Chateez: Saya Kaget Kok Jadi Heboh
Baca juga: Mulai 15 Januari, 106.642 Anak di Boyolali Disuntik Vaksin Polio
Sritex Bangkrut, Puluhan Warung di Sekitar Pabrik Pilih Tutup |
![]() |
---|
Divonis 10 Tahun Penjara, Kepsek Pelaku Pelecehan terhadap 20 Siswa di Sukoharjo Masih Bisa Tertawa |
![]() |
---|
Pria Kartasura Sukoharjo Digeruduk Warga karena Sebar Foto Bugil Tetangga dan Minta "Jatah" |
![]() |
---|
Ular Piton Melingkar di Kandang Ayam Kagetkan Warga Sukoharjo, Damkar: Terlihat Kekenyangan |
![]() |
---|
Update Kasus Tita Digugat Rp 120 Juta, Eks Perusahaan di Sukoharjo Jelaskan Tujuan Perjanjian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.