Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Inilah Spesifikasi Pesawat Tempur Mirage 2000-5, Alutsista Bekas yang Dibahas Dalam Debat Capres

Alutsista bekas menjadi pembahasan dalam debat capres ketiga. Alutsista bekas yang dimaksud adalah pesawat tempur Mirage 2000-5.

Editor: m nur huda
LOUISA GOULIAMAKI / AFP
Jet tempur Qatar Mirage 2000-5 bersiap lepas landas pada 30 Maret 2011 dari pangkalan militer Souda di pulau Kreta Yunani selatan untuk misi ke Libya. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA  - Alat Utama Sistem Persenjataan atau Alutsista bekas menjadi pembahasan dalam debat capres ketiga yang digelar KPU RI di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam.

Alutsista bekas yang dimaksud adalah pesawat tempur Mirage 2000-5.

Isu alutsista bekas ini disinggung oleh capres nomor urut 1, Anies Baswedan yang menyebut Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mempunyai anggaran Rp 700 triliun namun justru untuk membeli alutsista bekas.

Awalnya, Anies menyinggung Kemenhan menjadi salah satu kementerian yang berhasil dibobol oleh hacker.

Padahal, Kemenhan mempunyai anggaran fantastis yakni mencapai Rp 700 triliun, tetapi tak bisa digunakan untuk mengantisipasi serangan hacker.

"Ironisnya Kementerian Pertahanan menjadi kementerian yang dibobol oleh hacker 2023, sebuah ironi. Karena itu kami ingin mengembalikan dan Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu," kata Anies.

Dari anggaran sebesar itu, Anies juga heran mengapa Kemenhan justru membeli alutsista bekas. Terlebih, rencana pembelian ini terjadi ketika setengah dari total jumlah prajurit TNI hingga kini belum mempunyai rumah dinas.

"Justru digunakan untuk membeli alutsista yang bekas di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas," imbuh dia.

Adapun alutsista bekas yang dimaksud Anies adalah pesawat tempur Mirage 2000-5.

Pada 2023, Kemenhan melakukan pengadaan 12 unit Mirage bekas dari Angkatan Udara Qatar.

Pengadaan pesawat Mirage beserta dukungannya itu dilakukan berdasarkan surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor: R.387/D.8/PD.01.01 /05/2023 tanggal 17 Mei 2023 tentang Perubahan keempat Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM) Khusus Tahun 2020-2024 untuk Kementerian Pertahanan dan Surat Menteri Keuangan Nomor: S.786/MK.08/2022 tanggal 20 September 2022.

Pengadaan tersebut dituangkan dalam kontrak jual beli nomor: TRAK/181/PLN/I/2023/AU, tanggal 31 Januari 2023 dengan nilai kontrak sebesar 733.000.000 euro dengan penyedia Excalibur International dari Republik Ceko.

Namun demikian, pengadaan pesawat tersebut baru-baru ini ditunda Kemenhan dengan alasan keterbatasan fiskal.

"Karena ada keterbatasan fiskal, maka rencana pembelian pesawat Mirage 2000-5 tersebut ditunda," kata juru bicara Kemenhan Dahnil Anzar Simanjuntak dalam keterangannya, Kamis (4/1/2023).

Berikut spesifikasi Mirage tersebut: Mengutip laman Dassault Aviation, jet tempur Mirage 2000-5 merupakan jenis pesawat multirole dan pertama kali terbang pada 1978.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved