Berita Semarang
Alasan 1 Keluarga di Semarang Tolak Vaksin Polio, Pemkot Lakukan Upaya Persuasif
Wali Kota Semarang, Heverita Gunaryanti Rahayu menyebut tinggal satu keluarga yang menolak mengikutsertakan anaknya vaksin polio
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Heverita Gunaryanti Rahayu menyebut tinggal satu keluarga yang menolak mengikutsertakan anaknya vaksin polio. Penolakan lantaran alasan keyakinan.
"Yang nolak polio hanya tinggal satu karena alasan keyakinan," sebut Ita, sapaannya, Kamis (18/1/2024).
Ita menyebut, sasaran penerima imunisasi sub PIN Polio di Kota Semarang sejumlah 202.956 anak berusia 0-7 Tahun.
Sub PIN Polio serentak akan dilakukan dua tahap. Tahap pertama pada tanggal 15 – 21 Januari 2024 dan tahap kedua tanggal 19 – 25 Februari 2024.
Pemerintah Kota Semarang pun siap menyukseskan Sub PIN Polio untuk memutus rantai penularan penyakit polio dan meningkatkan kekebalan anak terhadap polio secara cepat dan merata di Kota Semarang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, Pemkot Semarang menargetkan capaian Sub PIN Polio 100 persen dari total sasaran. Namun, diakuinya, tidak dipungkiri bahwa selalu ada kendala dan tantangan dalam pelaksanaan imunisasi.
"Tantangan tersebut kami sikapi dengan melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat dan menggandeng lintas sektoral termasuk tokoh-tokoh masyarakat yang paling dipercaya untuk melakukan pendekatan. Jadi perinsipnya kami akan bekerja semaksimal mungkin agar seluruh sasaran tercapai 100 persen," papar Hakam.
Hakam menyebutkan, Sub PIN Polio bisa didapatkan di 38 puskesmas Kota Semarang termasuk di posyandu, SD/MI sederajat, dan di TK/PAUD.
Setiap anak akan mendaptakan dua tetes vaksin polio jenis nOPV2 (Novel Oral Polio Vaccine Tipe 2) dan diberikan tanpa memandang status imunisasi anak sebelumnya.
"Artinya anak yang sudah pernah mendapatkan imunisasi Polio sebelumnya tetap wajib mengikuti Sub PIN polio saat ini, dikarenakan vaksin polio imunisasi rutin yang sudah pernah diberikan sebelumnya untuk pencegahan virus polio tipe 1 dan 3," jelasnya.
Sedangkan Sub PIN Polio saat ini, sambung Hakam, menggunaan jenis vaksin nOPV2 untuk pencegahan polio akibat virus polio tipe 2 seperti jenis virus polio yang ditemukan di Klaten dan Pamekasan Madura.
Di samping itu, Pemkot Semarang juga melakukan penguatan edukasi dengan menggerakkan promotor kesehatan di setiap puskesmas untuk meyakinkan masyarakat terhadap pentingnya imunisasi Sub PIN Polio ini.
"Harapannya, tidak ada lagi kasus Polio di Indonesia terutama di Kota Semarang agar generasi emas dan berkualitas dapat diwujudkan," katanya. (eyf)
Belasan Warga Jateng Dikriminalisasi, Berikut Kasusnya |
![]() |
---|
Penumpang Kereta Bersubsidi di Daop 4 Semarang Meroket, Naik Hampir 50 Persen! |
![]() |
---|
Kepala Disdik Kota Semarang Bereaksi, Kunjungi Rumah Bocah SD yang Viral Lewati Sungai ke Sekolah |
![]() |
---|
Masih Ada Kasus Ijazah Ditahan Perusahaan di Semarang, Kepala Disnakar: Kami Tindaklanjuti |
![]() |
---|
Dikembangkan di Semarang, Potensi Produksi Padi Biosalin Bisa Capai 126 Ton |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.