Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Mahfud MD Buka Fakta Baru Kematian ASN Bapenda Kota Semarang Iwan Boedi

Prof. Mahfud MD mengungkapkan bahwa penanganan kasus kematian ASN Bapenda Kota Semarang, Iwan Boedi Presetijo.

Rahdyan Trijoko Pamungkas
Cawapres nomor urut 3 menjawab pertanyaan dalam diskusi tabrak di Kota Semarang, pada Selasa (23/1/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Terungkap bahwa penanganan perkara kematian Aparatur Sipil Negara (ASN) Bapenda Kota Semarang, mendiang Iwan Boedi Presetijo, mengalami kendala.

Ternyata, penanganan kasus tersebut tidak tercatat dalam Sistem Penanganan Pidana berbasis Teknologi Informasi (SPPTI) yang dicanangkan oleh pemerintah.

Cawapres nomor urut 3, Prof. Mahfud MD, mengungkapkan hal ini saat menjawab pertanyaan dari seorang mahasiswa bernama Bre dalam diskusi Gebrak di Kota Semarang, pada Selasa (23/1/2024).

Baca juga: Mengenang 1 Tahun Iwan Boedi, Doa Bersama untuk Kuatkan Keluarga

Mahfud menyatakan bahwa pemerintah memiliki program SPTTI, di mana seluruh kasus di seluruh penjuru Indonesia seharusnya dimasukkan ke dalam program tersebut.

"Jadi kasus peristiwa, tanggal sekian penyidikan, tanggal sekian itu masuk. Jadi kita bisa melihat sampai sejauh mana ada laporannya," ungkapnya.

Terkait kasus Iwan Boedi, Mahfud menyebut bahwa laporan tersebut tidak terdapat dalam SPTTI. Pihaknya berkomitmen untuk menyelidiki langsung kasus tersebut.

"Nanti saya akan memeriksa mengapa ini tidak berjalan," tegasnya.

Pada diskusi tersebut, Bre mengajukan tiga pertanyaan, salah satunya mengenai ketidakadilan di Kota Semarang. Bre menanyakan mengenai penanganan kasus mendiang Iwan Boedi yang mengalami hambatan.

"Pada tahun 2022, seorang ASN Bapenda Kota Semarang bernama Iwan Boedi mengalami mutilasi dan pembakaran," ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa hingga saat ini, kasus tersebut telah dilaporkan ke Polda Jateng. Namun, tidak ada pengusutan dan pengungkapan kasus tersebut.

"Jika kasus ini menjadi viral dan tidak ada tindakan hukuman, sampai kapan kita bisa mencapai sejahtera," ungkapnya di hadapan Mahfud MD.

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved