Berita Solo
Inilah Pemenang Lomba Desain Logo HUT ke 279 Kota Solo, Resmi Digunakan Selama Setahun
Ipung Kurniawan Yunianto, warga Joho RT 07 RW 10, Manahan, Banjarsari, Kota Surakarta menjadi pemenang dalam Lomba Logo HUT ke-279 Kota Surakarta.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Desain logo karya Ipung Kurniawan Yunianto, warga Joho RT 07 RW 10, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta menjadi pemenang dalam Lomba Logo HUT ke-279 Kota Surakarta.
Sebelumnya telah terpilih 4 desain dari 708 peserta yang turut mengirimkan logo.
Desain Ipung akhirnya dipilih Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka sebagai juara.
Pemkot Surakarta berterima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya atas keikutsertaan dalam Lomba Logo HUT ke-279 Kota Surakarta.
Dari 708 karya desain logo yang masuk telah terpilih 4 nominasi pilihan dewan juri dan telah melalui Uji Publik pada 25 hingga 28 Januari 2024.
Desain logo milik Ipung ini akan digunakan untuk satu tahun ke depan.
Baca juga: Kisah Sukarman Ojol Solo Dibius Penumpang "Seperti Digigit Semut" 3 Hari Pingsan, Motor Diembat
Baca juga: Segini Harga Franchise Es Teh Warisan Asli Solo, Mulai dari Rp 3,6 Juta, Inilah Syarat Jadi Mitra
Subkoordinator Komunikasi Pimpinan Bagian Protokol Komunikasi dan Administrasi Pimpinan Setda Kota Surakarta, Nanang Dwi Artanto mengatakan, ada 708 nominasi yang mengikuti lomba logo Hari Jadi Kota Surakarta.
Dari jumlah tersebut telah diseleksi dan mengerucut empat nominasi.
Kemudian dari empat nominasi tersebut telah dipilih satu nominasi karya terbaik oleh Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.
Keempat nominasi tersebut dua berasal dari Kota Surakarta dan dua lainnya dari Sidoarjo Jawa Timur dan Kota Semarang.
Nanang mengatakan, lomba logo Hari Jadi Kota Surakarta melibatkan tiga dewan juri.
Mereka berasal dari unsur akademisi dan praktisi desain.
Para dewan juri tersebut adalah Sri Hastharjo (dosen Fisip UNS), Asmoro Nurhadi Panindias (dosen ISI), dan Irfan Sutikno (praktisi desain).
Baca juga: Preman PKL Pasar Gede Solo Ditangkap Polisi, Kerap Memalak Pedagang Hingga Rp 50 Ribu
Baca juga: Peserta Umbul Mantram Terobos Hujan, Sukses Ramaikan Grebeg Sudiro Solo
Dewan juri lomba logo, Sri Hastharjo mengatakan, empat dari 708 nominasi yang terpilih tidak hanya dinilai dari aspek desain, namun juga dilakukan uji publik.
Hal ini guna mengantisipasi plagiarisme.
"Pertimbangan kami tidak hanya dari desain."
"Ketika nominasi kan uji publik, meminta publik untuk mengkritisi karena juri butuh masukan, apakah ada plagiarisme."
"Itu gunanya uji publik, concern kami plagiarisme," ungkap dia.
Dewan juri lainnya, Irfan Sutikno menambahkan, sebenarnya Pemkot Surakarta bisa saja membuat sendiri logo hari jadi.
Tetapi untuk menumbuhkan rasa saling memiliki maka diperlombakan.
"Kalau Pemkot buat sendiri logo itu bisa."
"Ada juga orang-orang yang punya kompetensi di bidang itu."
"Masalahnya mengapa dilombakan, sebagai menumbuhkan rasa handarbeni warga kepada kota," jelas dia.
Adapun penilaian lomba logo hari jadi ini meliputi kesesuaian tema, unsur estetika, dan visibilitas.
Dengan unsur estetika dan visibilitas, logo akan tampak bagus ketika ditempel di manapun dan meningkatkan nilai barang. (*)
Baca juga: Profil Satoshi Kirishima, Buronan Teroris Paling Dicari Selama 50 Tahun Ditemukan Saat Meninggal
Baca juga: Cerita Dongeng Sebelum Tidur Tentang Kejahilan Rus dan Lilip dan Sihir Kunang-kunang
Baca juga: Apa Itu Klepto? Begini Ciri Gangguan Kepribadian dan Penyebabnya Menurut Psikolog
Baca juga: Pj Gubernur Jateng Minta Kades di Batang Gunakan Banprov Secara Bijak dan Libatkan Warga
tribunjateng.com
tribun jateng
Solo
Surakarta
Desain Logo HUT ke 279 Kota Surakarta
HUT ke 279 Kota Surakarta
Hari Jadi Kota Surakarta
Ipung Kurniawan Yunianto
Nanang Dwi Artanto
Sri Hastharjo
Gibran Rakabuming Raka
Logo Hari Jadi Kota Surakarta
Diresmikan Respati Ardi, Ini Sederet Fasilitas di Gedung Baru RS Hermina Solo |
![]() |
---|
Awalnya Dikira Barang Antik, Pria di Solo Kaget Temukan Granat Tangan Berusia 72 Tahun |
![]() |
---|
BREAKING NEWS, Tukang Rosok di Kampung Debegan Solo Temukan Granat Aktif |
![]() |
---|
Kisah Martin WNA Polandia Kehilangan Sepeda Patrol, Hendak Dijual Pelaku Seharga Rp8 Juta di Solo |
![]() |
---|
Kepala Sekolah SMA Pangudiluhur Santo Yosef: Mas Wapres Gibran Tak Pernah Sekolah di Sini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.