Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Kisah Sutono, Pedagang Gudeg Yogyakarta Yang Berjualan Dengan Cara Keliling Pakai Mobil di Kudus

Sutono, pedagang kuliner gudeg Yogyakarta di Kota Kretek yang berjualan dengan cara keliling menggunakan mobil.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: raka f pujangga
TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM
Pedagang Gudeg Jogja keliling mangkal di pinggir Jalan Sosrokartono, Barongan, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Kamis (1/2/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Menjadi pedagang keliling dengan menjual sebuah produk kepada masyarakat dengan cara mobile nampaknya memunculkan sensasi berbeda.

Pedagang bisa lebih fleksibel dalam mencari konsumen dan tempat berjualan. 

Cara berdagang ini dinilai efektif untuk pedagang pemula dalam rangka mengenalkan produk dagangan di kalangan masyarakat lebih luas.

Baca juga: Ganjar Paham Arah Dukungan Jokowi ke Prabowo "Setelah Ini Makan Soto dan Gudeg"

Pedagang kuliner keliling dengan memanfaatkan kendaraan mobil bak terbuka, misalnya, banyak ditemukan di setiap daerah, termasuk di Kabupaten Kudus.

Gudeg Jogja dijual di Kabupaten Kudus.
Gudeg Jogja dijual di Kabupaten Kudus. (TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM)

Contohnya Sutono, pedagang kuliner gudeg Yogyakarta di Kota Kretek.

Menurut dia, cara berdagang keliling dinilai lebih efektif untuk mengenalkan gudeg kepada masyarakat.

Tiga tahun sudah Sutono menjadi pedagang gudeg keliling. 

Kini dia sudah menemukan satu tempat favorit di pinggir Jalan Sosrokartono, Barongan, Kecamatan Kota Kudus sebagai lapak usahanya. 

Dalam sehari, warga Keramat, Nganguk, Kecamatan Kota Kudus tersebut bisa menjual hingga puluhan porsi, mulai dari pukul 06.30 - 11.30 WIB.

"Saya jualan gudeg sudah tiga tahun keliling di beberapa tempat. Sekarang mangkal di satu tempat saja karena sudah ada pelanggan," terangnya, Kamis (1/2/2024).

Dia mengatakan, gudeg dipilih sebagai menu usaha kulinernya karena dinilai masih jarang ditemukan di Kabupaten Kudus.

Dengan harapan tingkat persaingan dagang tidak terlalu tinggi, sehingga potensi peminatnya pun besar. 

Sutono menyebut, satu porsi gudeg buatannya dibandrol Rp 15.000.

Isiannya sama dengan menu gudeg pada umumnya. Di antaranya olahan nangka muda, suwiran ayam, telur bacem, olahan rambak, dan kuah opor. 

Cita rasa gudeg buatan Sutono terasa gurih dan manis. Sebagaimana cita rasa khas gudeg pada umumnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved