Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Nostalgia Mantan Kasir Bank Indonesia Tahun 1977, Masih Pakai Mesin Penghitung Uang Jadul

Nostalgia mantan kasir Bank Indonesia BI kerja tahun 1977, masih pakai mesin penghitung uang jadul.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Burhan, warga Semarang melihat-lihat wahana Jelajah Rupiah dalam Safari Rupiah 2024 di halaman KPwBI Jateng, Minggu (4/2/2024). Satu di antara yang menarik perhatiannya adalah mesin penghitung uang jadul, yang diakuinya membuatnya bernostalgia. 

Rombongan dari SMP Negeri 29 Semarang, di antaranya.

Lis, satu di antara guru yang datang mengatakan, kegiatan itu memberikan edukasi langsung baik kepada guru maupun siswa-siswi.

"Sebelumnya kalau dapat uang, yang namanya anak-anak jajan di sekolah itu kita tidak mendeteksi. Setelah dihitung-hitung ternyata ada yang gripis 'sobek', hilang angkanya, kami sisihkan tapi tidak punya pemikiran kalau bisa ditukarkan," kata Lis.

Guru lain, Santi menyebutkan ia sendiri juga terkadang membuang uang sobek karena karena menganggap tidak bisa ditukarkan.

"Saya buang karena tahunya sudah tidak laku, tapi ternyata bisa ditukarkan ke Bank Indonesia," ungkapnya.

"Kemudian soal mendeteksi uang itu asli atau palsu, ternyata juga bisa pakai sinar UV," tambahnya.

Peluncuran Safari rupiah menandai dimulainya berbagai program edukasi, koordinasi, dan sosialisasi untuk mendukung pelaksanaan tugas di bidang Sistem Pembayaran yang Cemumuah (Cepat Mudah Murah Aman dan Handal) sekaligus penyediaan uang Rupiah bagi masyarakat di Provinsi Jawa Tengah dan DIY.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra menyatakan, Bank Indonesia berkomitmen untuk menjaga kelancaran Sistem Pembayaran melalui akselerasi digitalisasi seperti penggunaan QRIS dan BI-Fast serta menyediakan uang layak edar bagi masyarakat.

"Safari Rupiah adalah sinergi, edukasi, dan sosialisasi untuk mendukung pelaksanaan tugas di bidang Sistem Pembayaran yang 'Cemumuah'," kata Rahmat.

Lebih lanjut, Bank Indonesia juga memberikan apresiasi kepada Pemprov jajaran, Pemkot, OJK, Perbankan, Kepolisian dan pihak terkait lainnya yang telah bersinergi dalam melaksanakan penyediaan layanan sistem pembayaran, meningkatkan transaksi digital,  mengedarkan uang Rupiah, menjaga kualitas uang layak edar, serta turut mencegah peredaran uang palsu.

"Ke depan Bank Indonesia akan melanjutkan berbagai kegiatan di tahun 2023 dan memperluas penyediaan uang rupiah ke wilayah 3T, antara lain ke wilayah Karimunjawa serta lebih menekankan aspek Perlindungan Konsumen Sistem Pembayaran," lanjutnya.

Di sisi itu, dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah selama tahun 2023, Bank Indonesia melakukan berbagai upaya memperluas penggunaan QRIS.

Tercatat pencapaian jumlah pengguna QRIS sebanyak 5,52 juta dengan 101,93 juta transaksi serta 2,47 juta pengguna baru.

"Selain itu Bank Indonesia telah mengedarkan Uang Layak Edar (ULE) sebanyak Rp33,3 T untuk melayani kebutuhan transaksi masyarakat di Jawa Tengah dan DIY," sebutnya.

Melalui wahana Jelajah Rupiah di Safari Rupiah 2024 ini masyarakat diharapkan dapat memaknai nilai-nilai CBP Rupiah yang diimplementasikan melalui 3 Cinta dengan mengenal, merawat dan menjaga Rupiah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved