Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Universitas Semarang

USM Jadi Tuan Rumah Dialog Rektor Pada Peringatan Hari Pers Nasional 2024

Universitas Semarang (USM) menjadi tuan rumah dalam acara "Dialog  Rektor" dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional

Editor: Editor Bisnis
IST
Rektor USM Dr Supari Priambodo ST MT (Kemeja Putih) pada saat acara 

"Dalam pandangan saya, pemilih yang bertanggung jawab adalah mereka yang memilih dengan pertimbangan cinta untuk Indonesia. Walaupun ada cinta pada partai atau individu, yang terpenting adalah cinta pada negara," ujarnya.

"Ketika kita memilih, kita harus mempertimbangkan segala aspek, termasuk konsekuensi dari pilihan yang kita buat, saya ingin mengingatkan bahwa cinta memiliki tingkatan, dan saya ingin menyampaikan pesan agar kita tidak terlalu terpengaruh oleh emosi dalam memilih," tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Rektor Unwahas, Dia menegaskan pentingnya cinta Indonesia sebagai landasan utama dalam memilih. Dia mengingatkan bahwa cinta tanah air adalah bagian dari iman, dan kita harus menjaga tanah air sebaik mungkin sebagai bentuk cinta kita pada negara. Rektor juga menekankan bahwa dalam memilih, kita harus bijaksana dan tidak terpengaruh emosi ekstrem. Pesannya adalah untuk mencintai dan membenci dengan proporsi yang tepat, karena dalam hidup, situasi bisa berubah dan orang yang kita cintai hari ini bisa menjadi musuh kita esok hari, dan sebaliknya.

"Dalam pandangan saya, yang pertama-tama yang harus kita upayakan adalah cinta Indonesia, jadi bagaimana pemilu ini untuk keberhasilan kesuksesan Indonesia dalam bahasa ulama Nusantara atau para pendiri kita adalah hubbul Wathon minal iman, cinta tanah air adalah bagian dari iman. Maka bukti cinta kita pada tanah air tentu harus menjaga tanah air sebaik-baiknya, termasuk cinta tanah air itu sendiri," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor II Udinus mengemukakan pandangannya tentang pentingnya partisipasi pemilih dalam demokrasi. Dia menggunakan analogi organ tubuh manusia untuk menggambarkan demokrasi sebagai otak badan negara, di mana setiap pemilih adalah sel saraf yang memberikan sumbangsih penting terhadap kinerja demokrasi. Namun, jika ada sel saraf yang tidak aktif, hal tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada sistem dan menurunkan efektivitas demokrasi. Dia mengingatkan pentingnya setiap pemilih untuk aktif menggunakan hak pilihnya agar demokrasi dapat berfungsi dengan baik dan optimal.

"Dalam konteks ini, saya melihat pemilihan umum sebagai lebih dari sekadar pesta demokrasi. Saya menganggapnya sebagai fondasi bagi negara, di mana demokrasi menjadi otak yang menggerakkan segala aspek kehidupan," tambahnya. "Setiap pemilih merupakan bagian penting dari sistem, seperti sel saraf dalam tubuh manusia, yang memiliki sumbangan besar terhadap keberlangsungan demokrasi," jelasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved