Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Rusia

100 Orang Diamankan dalam Demo Protes Kematian Mendadak Alexei Navalny Musuh Bebuyutan Putin

Lebih dari 100 orang ditahan di delapan kota di Rusia setelah mereka meletakkan bunga untuk mengenang Alexei Navalny

Kompas.com/Istimewa
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny bersama istrinya, Yulia Navalnaya, dan tim medis berpose di Rumah Sakit Charite, Berlin, jerman. Navalny dilaporkan berniat kembali ke Rusia setelah pada 20 Agustus lalu, dia diduga diracun dengan racun saraf Novichok.(Instagram/@Navalny via BBC) 

“Kematian Navalny sungguh mengerikan: harapan telah hancur,” kata Nikitin.

“Navalny adalah orang yang sangat serius, pria pemberani dan sekarang dia tidak lagi bersama kami. Dia mengatakan kebenaran dan itu sangat berbahaya karena beberapa orang tidak menyukai kebenaran.”

Pada peringatan "Tembok Kesedihan" di jalan yang dinamai menurut nama fisikawan dan pembangkang Soviet Andrei Sakharov, beberapa orang Rusia meletakkan bunga di samping foto Navalny.

Salah satu pesannya berbunyi: "Kami tidak akan melupakan, dan kami tidak akan memaafkan."

“Saya datang karena ada duka,” kata Arkady yang enggan menyebutkan nama terakhirnya.

“Dia adalah pria yang saya hormati. Saya berharap dia adalah seseorang yang bisa melakukan sesuatu di masa depan," tambahnya.

Negara-negara Barat, termasuk Presiden AS Joe Biden, menyalahkan Presiden Vladimir Putin atas kematian tersebut. Para pemimpin Barat tidak memberikan bukti. (tito/kps)

Baca juga: Napi Korupsi Lapas Sukamiskin Terciduk Naik Pesawat Tujuan Surabaya, Ini Klarifikasi Kemenkumham

Baca juga: Yosepha Terdakwa Investasi Pangkalan Gas Elpiji Bodong Divonis 1 Tahun 10 Bulan

Baca juga: Bupati Kendal Membuka Acara Pekan Olahraga Pelajar Daerah 2024

Baca juga: Musrenbang RKPD 2025 di Kudus : Prioritaskan Kebutuhan Mendesak

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved