Berita Rusia
100 Orang Diamankan dalam Demo Protes Kematian Mendadak Alexei Navalny Musuh Bebuyutan Putin
Lebih dari 100 orang ditahan di delapan kota di Rusia setelah mereka meletakkan bunga untuk mengenang Alexei Navalny
“Kematian Navalny sungguh mengerikan: harapan telah hancur,” kata Nikitin.
“Navalny adalah orang yang sangat serius, pria pemberani dan sekarang dia tidak lagi bersama kami. Dia mengatakan kebenaran dan itu sangat berbahaya karena beberapa orang tidak menyukai kebenaran.”
Pada peringatan "Tembok Kesedihan" di jalan yang dinamai menurut nama fisikawan dan pembangkang Soviet Andrei Sakharov, beberapa orang Rusia meletakkan bunga di samping foto Navalny.
Salah satu pesannya berbunyi: "Kami tidak akan melupakan, dan kami tidak akan memaafkan."
“Saya datang karena ada duka,” kata Arkady yang enggan menyebutkan nama terakhirnya.
“Dia adalah pria yang saya hormati. Saya berharap dia adalah seseorang yang bisa melakukan sesuatu di masa depan," tambahnya.
Negara-negara Barat, termasuk Presiden AS Joe Biden, menyalahkan Presiden Vladimir Putin atas kematian tersebut. Para pemimpin Barat tidak memberikan bukti. (tito/kps)
Baca juga: Napi Korupsi Lapas Sukamiskin Terciduk Naik Pesawat Tujuan Surabaya, Ini Klarifikasi Kemenkumham
Baca juga: Yosepha Terdakwa Investasi Pangkalan Gas Elpiji Bodong Divonis 1 Tahun 10 Bulan
Baca juga: Bupati Kendal Membuka Acara Pekan Olahraga Pelajar Daerah 2024
Baca juga: Musrenbang RKPD 2025 di Kudus : Prioritaskan Kebutuhan Mendesak
| Satria Arta Kumbara Minta Pulang, Pemerintah Soroti Status Kewarganegaraan |
|
|---|
| Presiden Rusia dan Pemimpin China Lakukan Panggilan Video Setelah Pelantikan Trump |
|
|---|
| Rusia Tangkap Tersangka Bom yang Tewaskan Jenderal Igor Kirillov |
|
|---|
| FSB Tuduh Wilkes Lakukan Aktivitas Mata-mata, Rusia Usir Diplomat Inggris |
|
|---|
| Menlu Sugiono Wakili Prabowo di KTT BRICS Plus 2024 di Rusia |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.