Inilah Capaian Investasi Karanganyar Tahun 2023, Heru: Naik Dua Kali Lipat dari Target

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Capaian nilai investasi di wilayah Kabupaten Karanganyar menyentuh angka Rp 5,2 triliun pada 2023.

Berdasarkan informasi, realisasi investasi tersebut naik dua kali lipat dari target yang ditentukan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karanganyar senilai Rp 2,04 triliun per tahunnya.

Bahkan capaian investasi senilai Rp 5,2 triliun tersebut termasuk tertinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Kepala DPMPTSP Kabupaten Karanganyar, Heru Joko Sulistiyono menyampaikan, pihaknya terus berupaya mengoptimalkan capaian investasi di Kabupaten Karanganyar dengan menciptakan iklim investasi yang baik.

Baca juga: Pembangunan Training Camp NPC di Karanganyar Dipercepat, Oktober 2024 Rampung

Baca juga: 90 Menit Beras 3 Ton Ludes Terjual, Bazar Pangan Murah di Mojogedang Karanganyar

Termasuk juga penyederhanaan perizinan, memberikan kepastian kepada para investor terkait tata ruang, serta memberikan pendampingan kepada pelaku usaha bekerja sama dengan dinas terkait.

"Capaian Rp 5,2 triliun itu akumulasi."

"Ada usaha mikro, kecil, menengah, dan besar."

"Tertinggi itu dari sektor industri tekstil."

"Selain itu ada olahan makanan dan perdagangan," kata Heru Joko Sulistiyono kepada Tribunjateng.com, Kamis (22/2/2024).

Heru menuturkan, pihaknya berupaya supaya capaian investasi pada tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya dengan beberapa strategi yang dilakukan dinas.

Dia mengungkapkan, ada dua perusahaan yang telah berinvestasi di Kabupaten Karanganyar pada awal tahun ini.

Dua perusahaan rokok tersebut berada di wilayah Desa Jetis Kecamatan Jaten dan Desa Wonorejo Kecamatan Gondangrejo.

"Nilai investasinya sekira Rp 70 miliar."

"Selain itu dua perusahaan akan bisa menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi angka pengangguran," terangnya.

Sementara itu Pj Bupati Karanganyar, Timotius Suryandi mengapresiasi kinerja DPMPTSP atas capaian investasi yang mencapai Rp 5,2 triliun.