Unsoed
Sejarah, Prospek, Pengembangan, Dan Kolaborasi Program Studi S1 Proteksi Tanaman
Tahun 2024 ini, Unsoed (unsoed.ac.id) telah meresmikan 9 program studi baru, salah satunya adalah program studi S1 Proteksi Tanaman
TRIBUNJATENG.COM, Purwokerto - Tahun 2024 ini, Unsoed (unsoed.ac.id) telah meresmikan 9 program studi baru, salah satunya adalah program studi S1 Proteksi Tanaman (Fakultas Pertanian). Prof. Ir. Loekas Soesanto, M.S., Ph.D. selaku koordinator program studi menjelaskan informasi-informasi penting seputar prodi baru Fakultas Pertanian tersebut. Ia memaparkan informasi mulai dari sejarah, prospek, pengembangan, hingga kolaborasi yang telah direncanakan.
Berbicara terkait sejarah, program studi ini memiliki latar belakang yang cukup mengesankan. Loekas menyebutkan bahwa sebenarnya prodi Proteksi Tanaman telah lama ada bersamaan dengan berdirinya Fakultas Pertanian sekitar tahun 1970-an dengan nama awal S1 Hama dan Penyakit Tumbuhan.
“Kemudian pada tahun 2008 melebur menjadi prodi S1 Agroteknologi. Prodi Proteksi Tanaman ini didirikan kembali sebagai jawaban dari permasalahan hama dan penyakit tanaman yang selalu muncul, jelas Prof. Loekas.
Prof. Loekas mengatakan fokus prodi ini adalah melindungi tanaman dari serangan hama dan patogen sehingga tanaman tersebut dapat tumbuh dengan sehat. Loekas menyebutkan bahwa kurikulum (mata kuliah) dan beberapa teknologi menjadi keunggulan prodi tersebut.
“Ada beberapa mata kuliah yang hanya dimiliki di S1 Proteksi Tanaman Unsoed(unsoed.ac.id) seperti contohnya adalah Manajemen Kesehatan Tanaman dan Manajemen Organisme Pengganggu Tanaman. Teknologi Biopestisida dan Metabolit Sekunder belum dimiliki oleh perguruan tinggi lainnya,” urainya.
Prodi ini mempersiapkan para mahasiswanya agar dapat menjadi dokter tanaman. Sehingga kedepannya mahasiswa memiliki prospek yang sangat luas setelah lulus seperti dapat masuk ke lembaga yang membutuhkan (Badan Karantina Tumbuhan), konsultan pertanian, wirausaha, wiraswasta, pendidik (dosen), hingga formulator pestisida. Semua fasilitas yang dibutuhkan para mahasiswa akan dipenuhi oleh Fakultas Pertanian Unsoed terutama Laboratorium Proteksi Tanaman dan pengajar yang berkualitas. Pada bidang Proteksi Tanaman, Unsoed telah memiliki 3 guru besar dan banyak doktor baik dari dalam maupun luar negeri.
Loekas menambahkan bahwa prodi Proteksi Tanaman ini sangat prospektif. Pasalnya untuk mendukung mahasiswa menjadi dokter tanaman, mereka telah memiliki persiapan yang matang dimana prodi Proteksi Tanaman Unsoed telah bergabung dengan Asosiasi Program Studi Proteksi Tanaman Indonesia (APSITA).
Mata kuliah yang akan dipelajari oleh mahasiswanya terdiri dari mata kuliah dasar, mata kuliah wajib fakultas (genetika, dsb), mata kuliah jurusan dan prodi seperti ilmu untuk mendiagnosis, mengambil keputusan, mengendalikan dan mencegah hama penyakit tanaman. Ilmu-ilmu tersebut berkaitan dengan ekologi, jamur, bakteri, virus, serangga, dan hama.
Terkait dengan kerja sama, Prodi Proteksi Tanaman juga menjalin kerjasama baik dengan perusahaan swasta, nasional, maupun pemerintah. Dalam hal pengujian, Unsoed telah bekerjasama dengan berbagai perusahaan pestisida untuk uji efikasi.
Loekas menyebutkan bahwa Unsoed telah dipercaya berbagai perusahaan pestisida di Indonesia karena kinerjanya yang cepat dan efisien serta penawaran (harga) yang lebih ekonomis dibandingkan dengan yang lain.
Karnaval dan Jalan Sehat Meriahkan Dies Natalis ke-62 UNSOED |
![]() |
---|
UNSOED Komitmen Anti Kekerasan di Dies Natalis ke-62 dengan Penandatanganan Pakta Integritas |
![]() |
---|
PLN IP Gandeng Faperta UNSOED, Terapkan IoT Irigasi Otomatis Petani Bawang Merah Bunton Cilacap |
![]() |
---|
UNSOED Sulap Lahan Gersang Bekas Tambang Menjadi Subur dengan Pupuk Hayati |
![]() |
---|
Lulusan Biologi Unsoed Ukir Prestasi di Panggung Internasional Lewat Lensa Kamera |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.