Kunjungi Wilayah Terdampak Banjir Demak, Kepala BKKBN Ingatkan Bahaya Peningkatan Angka Stunting
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengunjungi wilayah terdampak banjir di kabupaten Demak.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengunjungi wilayah terdampak banjir di kabupaten Demak.
Mantan Bupati Kulon Progo ini mengunjungi para ibu dan balita terdampak banjir yang berkumpul di Masjid Jami Ridhawanur Rohman Wonorejo, Karanganyar, Kabupaten Demak, Jumat (23/2/2024).
Dalam kunjungannya, Hasto sempat berbincang dengan emak-emak terdampak banjir terutama menanyakan kondisi balitanya.
Baca juga: Workshop & Desiminasi Studi Kasus Pembelajaran Baik Stunting : Kajian Policy Brief BKKBN Jawa Tengah
Ia juga sempat memberikan bantuan makanan untuk mengintervensi gizi balita.
"Banjir besar yang terjadi di Demak bisa berpengaruh terhadap anak terutama balita usia 1 tahun karena ketika mereka terpapar diare maka pertumbuhan otaknya akan terganggu," ujar Hasto.
Ia menyebut, ada dua penyakit yang patut diwaspadai ketika banjir terjadi yakni diare dan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).
Dari dua penyakit ini, perlu diwaspadai adalah diare yang mudah menyerang anak.
Dampak penyakit ini ternyata berkorelasi dengan berat badan yang bisa menganggu proses pembentukan otak.
"Anak kena diare terus berat badan tidak naik maka tinggi badan tidak naik, akhirnya otak juga tak naik. Padahal otak hanya diberi pertumbuhan maksimal dalam waktu sampai 24 bulan," jelasnya.
Melihat kondisi itu, lanjut dia, perlu dilakukan intervensi gizi dengan mewajibkan pemberian Air Susu Ibu (ASI)
Kemudian hindari penggunaan susu formula terhadap anak terlebih susu botol yang mudah menjadi wadah penyebaran bakteri di kondisi banjir.
"Perbanyak konsumsi protein hewani yang sehat seperti ikan,telur dan lainnya. Orangtua jangan hanya memberikan makanan yang menyenangkan anak tapi tidak bergizi," pesannya.
Bupati Demak Eistianah mengatakan, banjir Demak terjadi pada 8 Februari 2024 yang berdampak terhadap 27 ribu kepala keluarga dengan total 78 ribu jiwa.
Sebanyak 29 ribu orang terpaksa mengungsi. Sebagian dari pengungsi ini telah kembali ke rumahnya masing-masing. "Balita terdampak banjir banyak, ada ribuan," katanya.
Pihaknya kini fokus melakukan pembersihan wilayah permukiman warga terdampak banjir dengan melakukan penyemprotan kaporit untuk menghilangkan pertumbuhan bakteri jahat.
| Daftar Desa Terendam Banjir di Wanareja Cilacap, Jumlah Terus Bertambah |
|
|---|
| Mitigasi Bencana, Wali Kota Semarang Instruksikan Pemetaan Daerah Banjir hingga Tingkat RW |
|
|---|
| Puncak Musim Hujan Desember-Februari, BPBD Pati Petakan Wilayah Rawan Banjir |
|
|---|
| Inovasi Bapak Asuh Anak Stunting Kota Tegal Juara 3 SDGs Action Awards 2025 |
|
|---|
| Harga Kebutuhan Pokok Melonjak, Pedagang dan Pembeli Kompak Salahkan MBG di Demak |
|
|---|