Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Carok 2 Lawan 4 di Madura. Terungkap Jurus Hasan Busri dan Werdi, Belajarnya Jauh

Meski melawan 5 orang, Hasan Busri dan Werdi sama sekali tidak mengalami luka, yang membuat masyarakat beranggapan bahwa keduanya memiliki ilmu kebal

Editor: muslimah
Tribun Madura
rekonstruksi carok 2 lawan 4 di Madura 

Keduanya tampak menggunakan baju tahanan berwarna orange.

Hasan mengaku pada Jumat (12/1/2024) sedang menunggu temannya di sisi jalan di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Madura untuk menghadiri tahlilan.

Hasan Busri rupanya datang paling awal.

Saat sedang menunggu temannya itu, tiba-tiba datang Mat Tanjar dan adiknya Mat Terdam naik motor lalu berhenti di belakang Hasan Busri.

Secara spontan, Hasan Busri pun langsung menengok ke arah datangnya kedua korban. 

"Pikiran saya, yang bawa motor kencang-kencang sampai lampunya kena mata," kata Hasan Busri.

Karena lampunya menyorot ke mata Hasan Busri, ia pun tak mengenali kedua pengendara itu.

Diakui Hasan Busri, saat itu ia memelototi kedua korban.

Hasan Busri pun menduga hal itulah yang membuat Mat Tanjar tersinggung.

"Gara-gara dilihat agak melotot mungkin dia tersinggung," kata dia.

Akhirnya Hasan Busri menyadari bahwa kedua orang itu adalah Mat Tanjar dan Mat Terdam.

Diketahui Mat Tanjar dan Mat Terdam merupakan pendekar yang cukup ditakuti.

Merasa kenal dengan Mat Tanjar dan Mat Terdam, Hasan Busri kemudian menegur keduanya.

"Terus saya nanya sama dua-duanya, ‘Mau ke mana kak?’," kata Hasan Busri.

Rupanya ucapan ini makin Mat Tanjar tersinggung.

Ia naik pitam karena Hasan Busri berani menyapa dirinya.

"'Kok nanya-nanya? mau apa?’," kata Hasan menirukan ucapan Mat Tanjar.

Bahkan saat itu Mat Tanjar juga meminta Hasan Busri untuk tidak ikut campur urusan orang.

"Jangan nanya-nanya, jangan mau tahu urusan orang," kata Hasan menirukan ucapan Mat Tanjar lagi.

Rupanya teguran Mat Tanjar itu dipertanyakan lagi oleh Hasan Busri.

Sebab Hasan Busri merasa dirinya tak bersalah hanya karena menyapa keduanya.

"Aku bilang ‘Ya kan wajar kak, saya kan kenal negor gitu mau ke mana’," ucap Hasan.

Namun rupanya Mat Tanjar justru makin naik pitam.

Mat Tanjar pun langsung turun dari motor dan menghampiri Hasan Busri.

"Setelah saya ngomong gitu dia turun, terus saya turun juga dari kendaraan saya," ungkap Hasan.

Kemudian Mat Tanjar pun langsung menampar Hasan Busri.

"Dia pegang (baju) dengan tangan kanan, namparnya dengan tangan kiri itu," tandasnya.

Mat Tanjar kemudian meminta Hasan Busri untuk pulang dan mengambil senjatanya.

Singkat cerita carok Hasan Busri dan Wardi melawan Mat Tanjar cs terjadi.

Dalam carok maut tersebut, Hasan Busri dan Wardi menewaskan Mat Tanjar, Najehri (42), Mat Terdam, dan Hafid (45).

Kakak beradik itu kini telah resmi menjadi tersangka.

Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya mengurai ancaman hukuman untuk Hasan Busri dan Wardi.

“Penerapan Pasal 340 KUHP, seumur hidup,” ucap AKBP Febri Isman Jaya didampingi Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Heru Cahyo di Mapolres Bangkalan, Minggu (14/1/2024).

Keluarga Korban Masih Berduka

Begini kondisi keluarga korban Mat Tanjar, yang tewas dalam tragedi carok di Madura, Jawa Timur cukup menjadi sorotan publik.

Lebih dari sepekan insiden berdarah yang terjadi di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura itu masih menuai sorotan.

Diketahui tragedi yang terjadi Jumat 12 Januari 2024 malam lalu menewaskan Mat Tanjar, Mat Terdam, Najehri dan Hafid.

Mat Tanjar, Mat Terdam, Najehri dan Hafid tewas usai duel carok melawan Hasan Busri dan Werdi.

Saat ini, jasad ke-empat korban telah dimakamkan oleh kelauarganya masing-masing.

Sementara itu, pelaku Hasan Busri dan Werdi sudah diamankan aparat kepolisian Polres Bangkalan.

Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, kedua pelaku saat ini sudah diamankan dan terancam hukuman penjara semuru hidup.

“Penerapan Pasal 340 KUHP, seumur hidup,” ucap AKBP Febri Isman Jaya didampingi Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Heru Cahyo di Mapolres Bangkalan.

Lalu bagaimana kondisi keluarga korban sekarang?

Sudah lebih dari sepekan berlalu, insiden carok di Madura masih menyimpan duka mendalam bagi keluarga korban.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Desa Bumi Anyar saat diwawancari terkait kondisi keluarga korban Mat Tanjar CS.

Menurut pria yang akrab disapa Pak Bun, insiden carok di wilayah Madura memang cukup sering terjadi.

"Lumayan sering lah (carok) kalau di Madura," terangnya.

Namun, untuk di wilayah desanya ini hingga menelan korban jiwa merupakan kali pertama.

"Pernah ada (di Bumi Anyar) cuma hanya sebatas pembacokan, engga sampai meninggal," kata dia dikutip TribunnewsBogor.com dari kanal youtube TVOneNews.

Pak Kades menjelaskan, insiden carok kerap terjadi ketika harga diri seseorang mau dijatuhkan oleh orang lain.

"Yang terjadi cara penyelesaikannya kesitu (carok)," kata dia.

Yang kedua, sambung dia, terkait dengan istri.

"Kalau masalah istri di Madura tidak ada jalan keluar lagi, kalau (masalah) yang lainnya saya rasa bisa dimusyawarahkan," terang Pak Bun.

Pak Kades menjelaskan, saat ini kondisi diwilayahnya masih belum kondusif pasca insiden carok yang menewaskan 4 orang tersebut.

Terlebih, jika ada pihak dari luar yang datang ingin bertemu dengan keluarga korban Mat Tanjar CS.

Selain keluarga korban masih dalam kondisi berduka, pihaknya juga menghidari hal-hal yang tak diinginkan.

"Saya rasa situasi ini belum kondusiif (untuk bertemu keluarga korban), dalam artian ketika ada tamu dari luar yang sebelumnya belum dikenal, inikan nantikan timbul pertanyaan-pertanyaan, jadi untuk sementara kita menghindari supaya tidak terjadi pemikiran yang aneh-aneh dari keluarga korban," tuturnya.

Ia berharap, desanya kembali aman dan kondusif serta tidak terjadi lagi insiden mengerikan tersebut.

Sementara itu, Hasan Busri dan Werdi, pelaku carok di Madura mengaku menyesal dan menyampaikan permohonan maafnya kepada keluarga korban.

"Saya selaku tersangka, minta maaf kepada keluarga korban karena faktor kehilafan saya. Saya engga maksud membunuh," ungkapnya. ( BangkaPos.com )

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved