Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Bintang Curhat Disuruh Kerja ke Ibu, Jadi Motif Senior Aniaya Santri Ponpes Al Hanifiyah Kediri

Motif awal penganiayaan yang menyebabkan Bintang Balqis Maulana (14), santri asal Banyuwangi tewas..bermula dari curhatan Bintang ke ibunya.

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Kolase Tribunjateng
“Sini Jemput, Aku Takut Maa” Chat Terakhir Bintang, Santri Kediri yang Meninggal Dianiaya Senior 

Bintang Curhat Disuruh Kerja ke Ibu, Jadi Motif Senior Aniaya Santri Ponpes Al Hanifiyah Kediri


TRIBUNJATENG.COM- Motif awal penganiayaan yang menyebabkan Bintang Balqis Maulana (14), santri asal Banyuwangi tewas di Pondok Pesantren Tartilul Quran (PPTQ) Al Hanifiyah Kediri akhirnya terungkap. 


Semuanya bermula dari curhatan Bintang ke ibunya.


Bintang mengaku sedang sakit namun disuruh kerja.


"Dia sempat telepon ibunya. Mengadu kalau sedang sakit tapi disuruh kerja, kerja yang dimaksud itu piket.


Nah dengan niat mengingatkan, si pelaku ngobrol lah dengan Bintang," tutur Kuasa hukum keempat pelaku, Rini Puspitasari.


Saat 4 pelaku mengajak ngobrol Bintang, mereka merasa jawaban Bintang tidak nyambung.


"Nah tapi saat diajak bicara, jawabannya gak nyambung," terang Rini.


Rini menjelaskan, para pelaku merasa frustasi karena Bintang sulit untuk diajak komunikasi, terutama dalam hal ketaatan beragama.


Besoknya, Bintang tidak melaksanakan ibadah wajib salat 5 waktu. Akhirnya, para pelaku mencoba menasihati lagi, namun tidak direspons dengan baik.


"Ini berdasarkan keterangan anak-anak mengakui memukul dan tidak niat biar Bintang sampai gimana. Itu benar-benar emosi sesaat, karena Bintang diomongi tidak manut," kata Rini Puspitasari.


Rini juga menambahkan, korban baru saja sembuh dari sakitnya. Sehingga, ia tidak bersekolah dan hanya di kamar saja.


"Bintang itu baru sembuh dari sakit. Kemudian beberapa hari tidak sekolah dan tidak salat jemaah. Mereka ini kan satu kamar. Awalnya itu yang dapat info itu AK dan AF sepupunya.


 Kemudian menegur si Bintang. Ditanyai, kamu kenapa tidak salat? Bintang jawabnya itu tidak nyambung. Kejadian ini pada Rabu (21/2)," imbuh Rini.


Diketahui, dalam kasus ini, polisi telah menetapkan 4 kakak kelas korban sebagai tersangka. Keempatnya berinisial MN (18) asal Sidorjo, MA (18) asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar, dan AK (17) asal Surabaya.

 

Lalu pada Kamis (22/2), para pelaku mendapatkan informasi bahwa Bintang kembali tidak ikut salat berjemaah lagi. 


Para pelaku akhirnya memerintahkan Bintang untuk salat, namun Bintang memilih mandi dulu.


Saat itulah kondisi semakin memanas. Ketika Bintang keluar dari kamar mandi dalam keadaan telanjang, para pelaku menganggap Bintang sedang menantang mereka.


"Keluar dari kamar mandi Bintang itu telanjang. Kemudian oleh salah satu pelaku dirangkul dan dibawa ke kamar. Kemudian diomongi lagi dan Bintang jawabannya tidak nyambung. Iya-iya gitu tok, tapi tidak dilaksanakan. Terus sempat melotot, akhirnya dipukul lagi," ucap Rini.


Pada hari Kamis (22/2) malam, pelaku sempat mengobati luka-luka korban akibat pemukulan. Mereka juga sempat berniat untuk membawa korban ke rumah sakit. Tetapi tidak jadi.


"Pada Jumat (22/2) jam 03.00 WIB si AF (sepupu korban) dibangunin. Diomongin, kok bintang tambah pucat. Lalu dibawa ke rumah sakit. Terus di rumah sakit ternyata kan meninggal," ungkapnya.


(*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved