Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kisah Pilu Gadis 15 Tahun Dipaksa Melayani Nafsu Pacar, Tak Mau Dinikahi, Pilih Lapor Polisi

Kisah pilu remaja 15 tahun menjadi korban pencabulan pacarnya sendiri, menolak berdamai lewat pernikahan, begini alasannya.

Editor: raka f pujangga
Shutterstock
Ilustrasi. 

TRIBUNJATENG.COM - Kisah pilu remaja 15 tahun menjadi korban pencabulan pacarnya sendiri.

Setelah dicabuli di kebun kosong, korban menolak berdamai dan janji akan dinikahi.

Pasalnya pelaku yang berasal dari Kecamatan Rambang Kuang, Ogan Ilir tersebut dikenal temperamental.

Baca juga: Korban Pencabulan Kepala Pondok Pesantren Bertambah Jadi 8 Santriwati, Terungkap Usai 1 Korban Kabur

SA, remaja putri tersebut masih duduk di bangku kelas 3 SMP dan kini mengalami trauma berat atas peristiwa yang dialaminya.

Didampingi orang tua, SA berencana akan mendatangi Polres Ogan Ilir di Indralaya untuk melaporkan perkara ini.

 

Diceritakan SA, aksi pencabulan terjadi pada November 2023 lalu dimana saat itu kedua orang tuanya sedang bekerja di Sekayu, Musi Banyuasin.

SA yang tinggal seorang diri di rumah dijemput kekasihnya berinisial AE untuk menuju suatu tempat.

"Waktu itu dia (AE) jemput saya di rumah. Katanya saya mau diajak ke kebun dia," tutur SA kepada wartawan di Indralaya, Selasa (5/3/2024).

SA yang tak curiga lalu ikut AE dengan mengendarai sepeda motor menuju sebuah pondokan di kebun yang berjarak sekitar 2 kilometer dari kediamannya.

Di pondokan tersebut, SA mengaku dipaksa melayani nafsu bejat AE yang seumuran dengan dirinya itu.

"Saya dipaksa melayani dia," ungkap SA.

Setelah peristiwa tersebut, SA mengaku sangat takut dan trauma, ditambah lagi dia sedang tak bersama kedua orang tuanya.

SA juga tak melapor kepada keluarga dan kerabat yang tinggal tak jauh dari kediamannya.

Sementara ayahanda SA, Gandi mengatakan, putrinya baru berani bercerita karena merasa dipermalukan oleh orang tua AE.

Menurut Gandi, orang tua AE justru yang menyebarkan informasi pencabulan tersebut kepada warga desa.

"Anak saya tertekan sekali karena kicauan orang tua AE.

Akhirnya anak saya baru berani melapor waktu Januari lalu," ujar Gandi.

Baik orang tua SA dan AE sempat mengadakan pertemuan untuk membahas perihal pencabulan ini.

Menurut Gandi, orang tua AE menawarkan agar putra mereka menikah dengan SA, namun tawaran tersebut ditolak.

"Anak kami masih di bawah umur dan kami tidak mau dinikahi pelaku karena tabiatnya kasar," ungkap Gandi.

Pria 48 tahun ini berharap perkara pencabulan yang menimpa putrinya dapat segera ditindaklanjuti aparat kepolisian.

Baca juga: Inilah Tampang Predator Pencabulan Sesama Jenis Anak di Bawah Umur, Total 20 Korban

"Kami hanya ingin menempuh jalur hukum karena perbuatan pelaku sudah merugikan putri kami secara fisik dan mental," kata Gani.

Sementara pihak kepolisian menegaskan siap menerima laporan dari korban pencabulan tersebut.

"Sedang diterima konseling oleh PPA Satreskrim," kata Kasi Humas Polres Ogan Ilir, AKP Herman Ansori. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Jadi Korban Pencabulan, Orang Tua Pelaku Malah Bongkar Aib ke Warga, Pelajar SMP di OI Trauma Berat

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved