Berita Pati
Jelang Ramadan, Tingkat Konsumsi Gas Melon di Pati Meningkat
Kuswantoro, jika ada yang mengatakan gas melon langka, mereka mungkin tinggal di wilayah tertentu yang jumlah pangkalannya sedikit.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNMURIA.COM, PATI - Tingkat konsumsi gas melon atau gas LPG 3 kilogram di Kabupaten Pati meningkat jelang Ramadan.
Kondisi ini membuat sebagian masyarakat sedikit merasa kesulitan mendapatkan gas.
Hal itu dibenarkan oleh Kabid Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Kuswantoro.
Namun, dia membantah bahwa gas melon di Pati mengalami kelangkaan.
"Berdasarkan pemantauan kami tidak ada kelangkaan. Distribusi cukup. Stok aman. Namun, karena momen jelang puasa dan lebaran, tingkat konsumsi agak meningkat.
Teman-teman UMKM dan ibu-ibu rumah tangga mungkin sudah ingin membuat jajanan lebaran. Mungkin biasanya sepekan butuh satu tabung, sekarang jadi dua tabung," jelas dia saat dihubungi via sambungan telepon, Jumat (8/3/2024).
Menurut Kuswantoro, jika ada yang mengatakan gas melon langka, mereka mungkin tinggal di wilayah tertentu yang jumlah pangkalannya sedikit.
"Misalnya di Tlogowungu bagian atas, daerah (Desa) Lahar ke atas. Dikarenakan di sana pangkalan sangat sedikit, orang-orang untuk mendapat LPG harus turun. Kalau di wilayah lain, terutama Pati Kota, masih cukup kok," ucap dia.
Kuswantoro memastikan distribusi gas melon dari Pertamina sejauh ini lancar tanpa kendala.
"Data secara global, sampai Februari realisasi sudah 6.187 metrik ton atau sama dengan 2.062.200 tabung. Itu masih di ambang normal. Adapun usulan dari Pati yang disetujui dalam satu tahun itu 38.095 metrik ton," jelas dia.
Namun demikian, seperti biasanya, jelang momen perayaan keagamaan tertentu, pihaknya selalu mengusulkan tambahan kuota kepada Pertamina.
Per 28 Februari 2024 kemarin pihaknya juga sudah mengirimkan usulan penambahan kuota LPG dalam rangka menyambut puasa dan Idulfitri.
Terpisah, Mira (27), warga Kecamatan Gembong, mengaku agak kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kilogram dalam dua pekan belakangan.
Dia biasa membeli gas melon di toko langganan dekat rumah.
"Di rumah saya gas sudah tinggal setengah tabung. Saya tanya ke toko langganan, belum ada stok. Sekitar dua pekan ini memang agak sulit," kata dia.
Mira berharap stok gas LPG kembali normal dan bisa memenuhi kebutuhan warga. Apalagi datangnya bulan Ramadan tinggal menghitung hari. (mzk)
Baca juga: Pemkab Kendal MoU dengan Kejaksaan Negeri Kendal Pendampingan Hukum Perdata dan TU
Baca juga: Tanamkan Karakter Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin, MIS Jenggot 02 Digelar
Baca juga: Akademisi Internasional Kumpul di Unika Semarang, Siapkan Strategi Ketahanan Pangan
Baca juga: UPDATE Moro Mall Purwokerto : Ditawarkan Rp279,5 Miliar, Ada yang Minat Investasi ?
Pansus DPRD Cium Kejanggalan 89 Mutasi ASN Pemkab Pati: Tak Loyal Bupati Sudewo "Dibuang" |
![]() |
---|
Polemik Bupati Pati Berlanjut: Warga Kirim Surat Massal ke KPK, Siapkan Aksi Unjuk Rasa di Jakarta. |
![]() |
---|
Aksi Pemakzulan Bupati Sudewo Berlanjut, Kini Muncul Petisi Pati Bergerak, Berikut Isi Lengkapnya |
![]() |
---|
Polemik Investasi Jual-Beli Ayam Bodong di Pati, Korban Ngaku Rugi Rp 3,1 Miliar |
![]() |
---|
Kini Muncul Petisi Pati Bergerak, Desak DPRD Makzulkan Bupati Sudewo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.