Berita Internasional
Keanehan Gempa Taiwan Menurut WNI Kustiah, Ia Panik Sampai Nangis tapi Warga Lokal Beda, Kok Bisa?
Ada yang aneh saat gempa Taiwan. Setidaknya itu yang dirasakan Kustiah, warga negara Indonesia (WNI). Saat ia panik luar biasa, warga lokal beda
Setidaknya 26 bangunan runtuh dengan lebih dari setengahnya berada di Hualien.
Sekitar 20 orang juga dilaporkan terjebak dan upaya penyelamatan masih berlangsung.
Pemerintah kerahkan bantuan
Dikutip dari pemberitaan CNN, personel militer Taiwan telah dikirim untuk menyalurkan bantuan bencana kepada masyarakat yang terdampak.
Sekolah-sekolah dan tempat kerja juga menghentikan kegiatannya saat gempa melanda pulau tersebut.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan, dia telah memerintahkan jajarannya untuk segera mengatasi situasi ini dan memahami dampak lokal sesegera mungkin.
"Memberikan bantuan yang diperlukan, dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk meminimalkan dampak bencana," perintah Tsai pada Rabu.
Taiwan diketahui sering diguncang gempa bumi karena lokasinya yang berada di Cincin Api Pasifik.
Zona tersebut membentang di sekitar tepi Samudra Pasifik, menyebabkan aktivitas seismik serta vulkanik besar-besaran mulai dari Indonesia hingga Chile.
WNI mengaku aman
Sementara itu, Kustiah (42), seorang WNI yang berada di New Taipei, Taiwan, menceritakan kondisi pascagempa bumi M 7,2 yang mengguncang pada Rabu pagi.
Kustiah yang tengah menempuh pendidikan PhD di Taiwan mengaku terkejut dengan gempa yang terjadi lantaran gedung apartemen yang ia tempati bergoyang cukup kencang.
"Kami syok karena apartemen goyang seperti tengah berada di atas kapal di tengah lautan berombak. Kami tinggal di apartemen lantai 4, jadi gempa sangat terasa," kata Kustiah saat dihubungi Kompas TV, Rabu
Dia menjelaskan, warga sekitar tidak panik atau berhamburan keluar meski gempa yang terjadi cukup besar lantaran bangunan di Taiwan sudah dirancang tahan gempa.
Sejauh ini, Kustiah mengaku sudah merasakan gempa susulan sebanyak lima kali. Saat gempa susulan terjadi, dia dan keluarga berlindung di bawah meja.
"Gempa segini besar nggak terdengar teriakan atau panik, semua tenang-tenang. Aku yang malah syok nangis-nangis, bersama teman seapartemen kami," ceritanya.
Adapun kondisi warga di sekitar apartemen, kata dia, relatif aman dan tenang seperti biasa. ( Kompas.com )
Gara-gara Pakai ChatGPT, Seorang Pengacara Didenda Rp166 Juta |
![]() |
---|
Pasien Menang Gugatan Setelah Diejek Dokter saat Tak Sadar di Meja Operasi, Dapat Ganti Rugi Rp6,7 M |
![]() |
---|
Penggembala Temukan Bayi Dikubur Hidup-Hidup, Berawal Lihat Tangan Mungil Keluar dari Lumpur |
![]() |
---|
Serangan Geng Tewaskan 50 Orang di Haiti, Mayat-Mayat Dibiarkan Tergeletak hingga Dimakan Anjing |
![]() |
---|
Kasus Pemerkosaan Berantai di Arizona Akhirnya Terungkap Setelah 30 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.