Berita Internasional
Keanehan Gempa Taiwan Menurut WNI Kustiah, Ia Panik Sampai Nangis tapi Warga Lokal Beda, Kok Bisa?
Ada yang aneh saat gempa Taiwan. Setidaknya itu yang dirasakan Kustiah, warga negara Indonesia (WNI). Saat ia panik luar biasa, warga lokal beda
TRIBUNJATENG.COM - Ada yang aneh saat gempa Taiwan. Setidaknya itu yang dirasakan Kustiah, warga negara Indonesia (WNI).
Saat ia panik luar biasa, warga lokal justru biasa saja.
Mereka tenang tenang saja.
Berikut fakta gempa Taiwan.
Baca juga: Gempa Taiwan yang Terdahsyat dalam 25 Tahun Terakhir, Listrik Internet Mati, Begini Kondisi Terkini
Baca juga: Daftar Motor dan Mobil yang Boleh Isi Pertalite di SPBU Seluruh Indonesia, Cek Kendaraanmu!
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) menyampaikan, sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa yang mengguncang Taiwan pada Rabu (3/4/2024) pagi.
Juru Bicara Kemenlu RI, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya tengah memantau lebih lanjut situasi WNI di Taiwan.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo serta Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, tidak ada laporan korban WNI di negara-negara terdampak.
"Hasil koordinasi Kemenlu dengan KBRI Tokyo dan KDEI Taipei, sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban gempa bumi di Taiwan maupun di Prefektur Okinawa, Jepang," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu.
Gempa Taiwan menyebabkan 4 orang meninggal
Sebelumnya diberitakan Reuters, Rabu, gempa berkekuatan M 7,2 yang mengguncang Taiwan telah menimbulkan empat korban jiwa dan melukai puluhan orang.
Gempa terkuat yang melanda Taiwan setidaknya dalam 25 tahun terakhir itu pun memicu peringatan tsunami di Jepang selatan dan Filipina.
Gelombang air kurang dari setengah meter terlihat di beberapa pantai, yang mendorong maskapai penerbangan menunda keberangkatan.
Kendati demikian, peringatan tsunami di Jepang dan Filipina dinyatakan telah dicabut.
Pemerintah Taiwan mengatakan, empat orang tewas ditemukan di daerah Pegunungan Hualien di bagian timur, tempat pusat gempa bumi berada, yang memang jarang berpenduduk.
Di tempat yang sama, sebanyak lebih dari 50 orang dilaporkan menjadi korban terluka.
Setidaknya 26 bangunan runtuh dengan lebih dari setengahnya berada di Hualien.
Sekitar 20 orang juga dilaporkan terjebak dan upaya penyelamatan masih berlangsung.
Pemerintah kerahkan bantuan
Dikutip dari pemberitaan CNN, personel militer Taiwan telah dikirim untuk menyalurkan bantuan bencana kepada masyarakat yang terdampak.
Sekolah-sekolah dan tempat kerja juga menghentikan kegiatannya saat gempa melanda pulau tersebut.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan, dia telah memerintahkan jajarannya untuk segera mengatasi situasi ini dan memahami dampak lokal sesegera mungkin.
"Memberikan bantuan yang diperlukan, dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk meminimalkan dampak bencana," perintah Tsai pada Rabu.
Taiwan diketahui sering diguncang gempa bumi karena lokasinya yang berada di Cincin Api Pasifik.
Zona tersebut membentang di sekitar tepi Samudra Pasifik, menyebabkan aktivitas seismik serta vulkanik besar-besaran mulai dari Indonesia hingga Chile.
WNI mengaku aman
Sementara itu, Kustiah (42), seorang WNI yang berada di New Taipei, Taiwan, menceritakan kondisi pascagempa bumi M 7,2 yang mengguncang pada Rabu pagi.
Kustiah yang tengah menempuh pendidikan PhD di Taiwan mengaku terkejut dengan gempa yang terjadi lantaran gedung apartemen yang ia tempati bergoyang cukup kencang.
"Kami syok karena apartemen goyang seperti tengah berada di atas kapal di tengah lautan berombak. Kami tinggal di apartemen lantai 4, jadi gempa sangat terasa," kata Kustiah saat dihubungi Kompas TV, Rabu
Dia menjelaskan, warga sekitar tidak panik atau berhamburan keluar meski gempa yang terjadi cukup besar lantaran bangunan di Taiwan sudah dirancang tahan gempa.
Sejauh ini, Kustiah mengaku sudah merasakan gempa susulan sebanyak lima kali. Saat gempa susulan terjadi, dia dan keluarga berlindung di bawah meja.
"Gempa segini besar nggak terdengar teriakan atau panik, semua tenang-tenang. Aku yang malah syok nangis-nangis, bersama teman seapartemen kami," ceritanya.
Adapun kondisi warga di sekitar apartemen, kata dia, relatif aman dan tenang seperti biasa. ( Kompas.com )
| WNI Dipenjara di Singapura karena Curi Uang ATM Majikan Hampir Rp1 M, Beraksi 86 Kali dalam Setahun |
|
|---|
| Bocah 11 Tahun Ditangkap Polisi Setelah Tulis Daftar Target Pembunuhan di Sekolah |
|
|---|
| Hilang 100 Tahun, Berlian Legendaris Kerajaan Ini Ditemukan Tersembunyi di Tempat Tak Terduga |
|
|---|
| Tamu Hotel Didenda Rp70 Juta Setelah dengan Sengaja Buka Kran Berjam-jam hingga Kamar Banjir |
|
|---|
| 12 Orang Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Pengadilan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.