Kudus
Internet Masuk Desa, Upaya Desa Mijen di Kudus Bangun Smart Village
Upaya Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus menjadi smart village kian nyata.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Upaya Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus menjadi smart village kian nyata. Jaringan internet sudah hampir menyeluruh di desa ini dengan sambungan sampai ke gang-gang kampung.
Upaya meningkatkan kesejahteraan warga berbasis digital merupakan buah kerja sama antara Pemerintah Desa Mijen dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sapto Karyo Manunggal. Konkretnya, BUMDes menjadi pemegang kendali pengembangan internet masuk desa.
Selain memegang kendali internet masuk desa, BUMDes juga memiliki lini usaha yang lain yaitu meliputi pengelolaan parkir di Pasar Desa Mijen, parkit Pasar Kademangan, Pamsimas, dan pengelolaan sampah. Lini usaha tersebut telah terintegrasi dengan sistem keuangan digital. Misalnya untuk parkir di dua pasar yang ada di Desa Mijen telah dilengkapi pembayaran nontunai menggunakan QRIS dari Bank Rakyat Indonesia.
Segenap ikhtiar untuk meningkatkan kesejahteraan tersebut akhirnya ditangkap oleh BRI. Melalui program inkubasinya bernama Desa BRILian Desa Mijen pun akhirnya dinobatkan sebagai juara harapan 2 secara nasional pada tahun 2022.
“Kami dapat juara harapan 2 dan mendapat hadiah Rp 30 juta,” kata Direktur BUMDes Sapto Karyo Manunggal Haris Santoso saat ditemui di Desa Mijen, Jumat (5/4/2024).
Apresiasi juara harapan 2 dari BRI atas komitmen Desa Mijen dalam membangun smart village dituangkan dalam pengembangan internet desa. Hadiah sebesar Rp 30 juta tersebut kemudian digunakan untuk membangun jaringan internet dengan memasang 60 tiang jaringan internet sampai merambah ke kampung-kampung di Desa Mijen.
Komitmen membangun smart village tersebut pun dibarengi dengan adanya kinerja BUMDes yang rapi. Dengan segenap dinamikanya akhirnya kian banyak warga Desa Mijen yang berlangganan internet yang dikelola oleh BUMDes.
“Saat ini sudah ada ratusan rumah yang menyambung internet yang kami kembangkan,” kata Haris.
Pengembangan demi pengembangan terus dilakukan. Profit dari program unit usaha jasa pelayanan internet desa oleh BUMDes terus dikembangkan untuk memperluas jaringan. Dari yang semula hanya 60 tiang jaringan internet yang tersebar di berbagai titik, saat ini sudah bertambah menjadi 115 tiang internet yang dikelola BUMdes yang ada di Desa Mijen.
“Bagi pelanggan tarifnya per bulan Rp 100 ribu. Kekuatan minimnya 5 mbps (megabit per second),” kata Haris.
Jaringan internet yang disediakan oleh BUMDes tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Haris sendiri salah seorang pelanggan juga turut merasakan manfaatnya. Usahanya sangat terbantu. Dua anaknya yang masih menempuh pendidikan pun menggunakan internet tersebut untuk keperluan belajar.
Sementara Kepala Desa Mijen Singgih Wahyu Jatmiko mengatakan, ide awal dipilihnya pengembangan smart village karena Desa Mijen tidak memiliki destinasi wisata alam yang memadai. Desa yang ada di dataran rendah ini dengan luas 294 hektare terletak sekitar 5,2 kilometer dari pusat Kabupaten Kudus ini hanya memiliki potensi ekonomi berupa pasar dan potensi usaha mikro kecil dan menengah yang dijalankan oleh warganya.
“Potensi itulah yang kami garap untuk dikembangkan menjadi smart village yang ujungnya ada nilai kesejahteraan yang bisa dipetik oleh warga,” kata Singgih.
Semacam gayung bersambut, ide untuk pengembangan smart village itu akhirnya mendapat angin segar dengan adanya program inkubasi pendampingan dari BRI melalui Desa BRILian. Upaya pendampingan smart village terus digeber maksimal sampai akhirnya desa ini diganjar juara harapan dua.
Pengembangan smart village ini pun akhirnya juga merambah ke pelayanan masyarakat. Singgih mengatakan, melalui aplikasi Nggih Siap warga bisa mengakses pelayanan surat dari desa tanpa harus repot-repot datang ke kantor desa.
“Surat-surat umum bisa didapatkan warga melalui digital. Misalnya surat keterangan tidak mampu, surat izin tidak masuk kerja,” kata Singgih.
Sementara Pimpinan Cabang BRI Kudus Iman Indrawan mengatakan, program Desa BRILian yang digulirkan BRI merupakan komitmen untuk memberdayakan potensi desa. Iman melanjutkan, misalnya di Desa Mijen tidak punya alam yang indah tapi punya program yang bagus yaitu smart village atau digitalisasi desa.
Komitmen pengembangan smart village inilah kemudian membuat BRI juga ikut andil dalam melakukan pendampingan secara kontinu. Konkretnya pendampingan juga merambah para pelaku UMKM di Desa Mijen agar mereka juga melek digital. Diakui atau tidak, pasar digital saat ini memang sedang ramai-ramainya. Produk UMKM tersebut bisa dipasarkan melalui digital.
“Jadi BRI hadir jadi bapak angkat Desa Brilian yang terpilih. Ada program apa kami hadir di situ. Pendampingan dan pembinaan yang dilakukan kontinu. Kami juga terus mendorong agar desa mempunyai masterplan pengembangan desa. Biar ke depannya makin maju,” kata Iman. (*)
Nasib Kepala Dinas di Kudus, Setelah Dicopot dari Jabatan Kini Diperiksa |
![]() |
---|
Atasi Sampah Anorganik Residu, BLDF Serahkan Dua Insinerator di Kudus |
![]() |
---|
Menyusuri Jejak Kereta Api di Kudus, Sudah Ada Sejak 1884 |
![]() |
---|
Layanan Rawat Jalan di RSUD Kudus Diusulkan Buka Sampai Sore |
![]() |
---|
Bupati Kudus Lantik 97 Pejabat Struktural |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.