Berita Purwokerto
Lokomotif Kebo Kuning Berusia 61 Tahun, Kini Mejeng di Stasiun Daop 5 Purwokerto
Monumen Lokomotif Kebo Kuning C300 milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) berdiri gagah di Stasiun Daop 5 Purwokerto.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Monumen Lokomotif Kebo Kuning C300 milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) berdiri gagah di Stasiun Daop 5 Purwokerto.
Peresmian Monumen Kebo Kuning dibuka untuk umum oleh Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, Senin (8/4/2024).
Peresmian ini menandai Lokomotif Kebo Kuning C300 menjadi monumen lokomotif pertama di stasiun wilayah Daop 5 Purwokerto.
Baca juga: Miniatur Lokomotif Uap Seri DD52 Terbesar Dipamerkan di Stasiun Purwokerto, Berikut Sejarahnya
"Kehadiran monumen Lokomotif Kebo Kuning ini semoga dapat menjadi ikon baru Kota Purwokerto yang membanggakan masyarakat sekaligus menjadi daya tarik wisata tersendiri khususnya bagi pencinta kereta api.
KAI juga berharap keberadaan lokomotif ini menambah semarak suasana dan membawa kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat khususnya pelanggan KA di Stasiun Purwokerto," ujar Didiek kepada Tribunbanyumas.com.
Didiek menambahkan monumen ini sebagai komitmen dan upaya KAI Daop 5 Purwokerto melestarikan benda cagar budaya kereta api.
Hal ini sebagai bagian dari sejarah transportasi kereta api sekaligus sebagai media edukasi bagi masyarakat khususnya generasi saat ini dan mendatang.
Menilik dari sejarahnya diawali pada tahun 1963, dua lokomotif hidrolik didatangkan dari pabrik Schoema, Jerman yang kemudian diberi nama Kebo Kuning I dan Kebo Kuning II.
Kata “Kebo” dalam Bahasa Jawa artinya “kerbau” sedangkan “Kuning” diambil dari ciri khas warna kuning yang mendominasi lokomotif ini.
Lokomotif Kebo Kuning bergandar tipe C artinya lokomotif ini memiliki 3 roda penggerak yang digerakkan oleh achsgetriebe (axle gear).
Lokomotif ini memiliki panjang 4.560 mm, lebar 1.760 mm, dan tinggi 2.860 mm. Beroperasi di lintas sepur dengan lebar 1.067 mm, Lokomotif Kebo Kuning memiliki daya motor diesel sebesar 100 HP (horse power).
Kedua lokomotif ini memiliki tugas khusus yaitu dinas langsir di dalam Balai Yasa Semarang (Jalan Pengapon).
Pada tahun 1991, Balai Yasa Semarang ditutup sehingga kedua lokomotif tersebut dipindahkan ke Balai Yasa Tegal.
Di kemudian hari, Lokomotif Kebo Kuning I dan II akhirnya terpaksa berhenti beroperasi karena tidak tersedianya suku cadang.
Dinas langsir pun kemudian digantikan oleh Lokomotif D301.
Gudang Rongsok di Karangklesem Purwokerto Terbakar, Diduga Kelalain Saat Bakar Sampah |
![]() |
---|
Cuaca Panas, Warga Purwokerto Anggap AC Sudah Jadi Kebutuhan Bukan Lagi Gaya Hidup |
![]() |
---|
Di Bawah Bendera One Piece, Mahasiswa Unsoed Suarakan Keadilan bagi Korban Kekerasan Seksual |
![]() |
---|
Siswa Baru SMA di Purwokerto Tunjukkan Tanda Kecamasan, Diduga Alami Perundungan saat MPLS |
![]() |
---|
Jangan Lewatkan Nobar Timnas U-23 di Alun-Alun Purwokerto, Syarat Wajib Jaga Kebersihan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.