Berita Nasional
Megawati Disebut Belum Terima Hasil Pilpres karena Belum Temui Langsung Prabowo dan Jokowi
Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI-P dinilai belum menerima atau mengakui Prabowo Subianto sebagai pemenang Pilpres 2024.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI-P dinilai belum menerima atau mengakui Prabowo Subianto sebagai pemenang Pilpres 2024, meski Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani mengunjunginya di kediaman Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat pada Rabu (10/4/2024).
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah.
Dedi mengatakan, hal tersebut lantaran dua tokoh utama yang berseberangan langsung dengan Megawati pada Pilpres 2024, yaitu Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum diterima secara langsung.
Baca juga: Respons Prabowo saat Ditanya Rencana Pertemuan dengan Megawati
Diketahui, Prabowo maupun Jokowi belum berkunjung ke kediaman Megawati pada momentum Lebaran 2024.
"Dan situasi ini belum gambarkan penerimaan Megawati atas hasil Pilpres, terbukti Megawati belum menerima Prabowo atau Jokowi secara langsung," kata Dedi kepada Kompas.com, Jumat (12/4/2024).
Dedi lantas mengatakan bahwa belakangan diberitakan media massa tentang pertemuan tokoh-tokoh politik pasca-Pilpres 2024.
Menurut dia, jika Megawati dan Prabowo jadi bertemu, lantas dilanjutkan dengan Jokowi, bisa dikatakan sebagai pertemuan beruntun.
Namun, dia mengatakan, berkunjungnya Rosan ke Teuku Umar seolah menandakan masih alotnya negosiasi antara Megawati dan Prabowo untuk bertemu.
"Sehingga diperlukan perantara (yaitu Rosan). Bisa saja Rosan membawa pesan khusus dari Prabowo atau sekaligus Jokowi untuk Megawati," ujar Dedi.
Di lain sisi, Dedi melihat satu tokoh lainnya yang memegang peran penting tentang rencana pertemuan Megawati dan Prabowo, yaitu Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.
Menurut dia, kedatangan Rosan ke kediaman Megawati juga melibatkan peran Puan di dalamnya.
Namun, dia menduga kuat bahwa Puan tidak mewakili kepentingan Megawati maupun PDI-P.
"Bisa saja (Puan) pembuka pintu Rosan dari kubu Prabowo, tetapi ini tidak mewakili kepentingan Megawati atau bahkan PDI-P. Puan bisa saja mewakili dirinya sendiri yang masih ingin duduk di ketua DPR, dan bisa saja tawaran konkritnya dengan berhasil mempertemukan atau menggabungkan PDI-P ke Prabowo," kata Dedi.
Lebih lanjut, Dedi juga melihat komunikasi model ini akan berlangsung lama.
Oleh karena itu, dia meyakini pertemuan Megawati dan Prabowo belum akan terlaksana hingga sidang paripurna DPR sebelum mengakhiri masa sidang periode ini.
| Antusias Umrah Meningkat, Tiket Penerbangan dari Indonesia ke Jeddah Ludes hingga Desember 2025 |
|
|---|
| Terungkap! Warga Sukoharjo Terlibat Penculikan Bocah Makassar, Bilqis Dijual hingga Rp 80 Juta |
|
|---|
| Video CCTV Karyawan Bawa Rp 450 Juta Naik Motor Dibegal di Bekasi, Muhamad Anhar Namanya |
|
|---|
| Kemenham Jateng Dukung DPMPTSP Semarang Susun Raperda Penanaman Modal Berbasis HAM |
|
|---|
| Kanwil Kemenham Jateng Raih Penghargaan Serapan Anggaran Tercepat Kedua Nasional |
|
|---|
