Ini Ucapan Pendeta Gilbert yang Viral Soal Umat Islam Sholat 5 Kali, Zakat Cuma 2,5 Persen
Berikut ucapan Pendeta Gilbert dalam video viral yang dipotong-potong."Kita ibadahnya cuma seminggu sekali. Saudara sepupu kita, 5 kali sehari. Kena
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Ini Ucapan Pendeta Gilbert yang Viral Soal Umat Islam Sholat 5 Kali, Zakat Cuma 2,5 Persen
TRIBUNJATENG.COM- Pendeta Gilbert Lumoindong mendatangi rumah Jusuf Kalla untuk meminta maaf terkait videonya soal zakat dan salat yang viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Dalam ceramahnya, Gilbert membandingkan zakat umat Islam yang hanya 2,5 persen sedangkan umat kristiani dianjurkan sedekah sepuluh persen.
Gilbert mengaku, video tersebut dipotong-potong.
Berikut ucapan Pendeta Gilbert dalam video viral yang dipotong-potong.
"Kita ibadahnya cuma seminggu sekali. Saudara sepupu kita, 5 kali sehari.
Kenapa kita kebaktian seminggu sekali, karena bayarnya 10 persen.
Itu berhubungan saudara-saudara. Makannya saya tidak pernah tertarik perdebatan tentang perpuluhan.
Orang kalau gak mau bayar perpuluhan gak apa-apa. Bayar 2,5 persen aja. Tapi sembahyangnya 5 kali sehari," kata Gilbert diikuti tawa jamaahnya.
"Iya dong enak aja, udah cuma 2,5 mau seminggu sekali. Beda kelas," lanjut Gilbert.
Setelah videonya viral, Gilbert pun meminta maaf.
Gilbert mendatangi JK untuk meminta maaf terkait videonya soal zakat dan salat yang viral di media sosial beberapa waktu lalu.
"Saya didatangi dan berjumpa dengan Pendeta Gilbert dan juga teman-temannya. Saya ditemani oleh Profesor Kamaruddin dan Profesor Imam, Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Tadi kami dijelaskan oleh Pak Pendeta tentang video yang beredar yang menimbulkan tentu banyak pihak terkejut," kata JK kepada wartawan Senin (15/4/2024).
JK mengaku terkejut dan kecewa pada saat melihat video itu. Lantas dia mengingatkan, perlunya saling menghargai di negara yang memiliki beragam agama ini.
Pada kesempatan itu, Pendeta Gilbert Lumoindong meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas pernyataan yang menyebabkan kegaduhan sebelumnya.
Dia pun menegaskan, dirinya tidak ada maksud untuk menghina bahkan mengolok-olok umat Islam.
"Saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada. Beberapa catatan yang perlu saya garis bawahi, yang pertama pasti tidak ada niat saya untuk mengolok-olok apalagi menghina, sama sekali tidak," ucapnya.
Dia mengaku, sejak dini dibesarkan dengan beragama, toleransi misalnya, rumahnya di kampung di Tebet yang hanya 200 meter dari masjid. Serta dirinya juga dibesarkan di SD Dewi Sartika yang mana kehidupannya yang cukup dekat dengan umat muslim.
"Lalu kemudian beberapa hal juga yang perlu diketahui yang kedua itu adalah ibadah interen yang tidak berlaku untuk umum. Tetapi karena jemaat kita ada dua; ada jemaat gereja, ada jemaat online. Jadi otomatis ada di YouTube kami. Tetapi itu jelas ada tulisan ibadah Minggu. Jadi karena itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk umum," ucap dia.
Kemudian dia menduga, masyarakat melihat menggunakan kaca mata yang berbeda.
Hingga pernyataannya diedit sedemikian rupa agar menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
"Tetapi yang pasti, penjelasan itu bukan penjelasan yang lengkap. Penjelasan yang lengkap sebetulnya itu sebagai autokritik umat Kristiani. Saya bilang bahwa ibadahnya orang Muslim misalnya cukup setengah mati. Karena berat, sehari lima kali. Kita orang Kristen seminggu sekali, udah itu seminggu sekalinya juga duduknya santai-santai," kata dia.
"Kalau ini (muslim) ada gaya-gayanya, gerakannya yang tidak boleh salah. Bahkan, saya garis bawahi terakhir bahwa lipat kaki buat umat Muslim biasa sekali sampai mungkin Pak JK yang usianya 82 tahun masih bisa lipat kaki gitu.
Kita di Gereja orang gereja 45 tahun masih bisa lipat kaki itu dah hebat. Karena apa? Karena ibadahnya paling santai," sambungnya.
Lebih lanjut, terkait zakat dalam kepercayaan umat kristen kata dia juga ada memberi sekitar 10 persen.
Namun berdasarkan pengetahuannya, umat Muslim agak lebih gampang karena memberikan hartanya hanya sekitar 2,5 persen.
"Tapi setelah bicara sama Pak JK hari ini dia bilang 'oh salah pendeta, 2,5 persen itu cuma zakat. Belum infak, belum sedekahnya, belum wakafnya. Itu lebih berat lagi. Jadi untuk itu sekali lagi saya minta maaf kegaduhan ini," tuturnya.
"Tapi percayalah, kebersamaan Indonesia selalu ada di hati saya dan di hati saya selalu ada persatuan karena dasar khotbahnya kalau didengar hari itu, itu justru tentang kasih, kasihlah sesamamu," sambung Gilbert sambil mencium tangan JK sebagai tanda permohonan maaf kepada umat muslim di Indonesia.
(*)
Beasiswa Zakat Full Funded Hadir di UIN Walisongo Semarang, Pendaftaran Maksimal 11 Juli 2025 |
![]() |
---|
Zakat ASN Masih 50 Persen, Bupati Wonosobo Dorong Optimalisasi Melalui Baznas |
![]() |
---|
Teliti Green Philanthropy, Dosen UIN Saizu Ungkap Peran Zakat dan Wakaf dalam Demokrasi Lingkungan |
![]() |
---|
Pengelolaan Zakat Butuh Negara: Menjawab Kritik terhadap UU No. 23 Tahun 2011 |
![]() |
---|
Peran Strategis BAZNAS dalam Mengelola Zakat untuk Kesejahteraan Umat di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.