Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

6 FAKTA Pengemudi Fortuner Ngaku Adik Jenderal TNI, Nomor 2 Bikin Tampangnya Tak Lagi Garang

Ternyata pelat dinas TNI yang digunakan pelaku bernama Pierre W G Abraham (53) masuk kategori palsu.  Pierre ternyata juga bukan anggota TNI.

Editor: Muhammad Olies
Tribunnews/Istimewa
Pengendara Fortuner Pelat TNI, marah-marah setelah menabrak mobil lain. Ngaku adik Jenderal. 

TRIBUNJATENG.COM - Polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus pengendara Toyota Fortuner berpelat dinas TNI yang sok jagoan di jalanan. 

Ternyata pelat dinas TNI yang digunakan pelaku bernama Pierre W G Abraham (53) masuk kategori palsu. 

Pierre ternyata juga bukan anggota TNI.

Seperti diberitakan, media sosial dihebohkan dengan video pengemudi Fortuner yang terlibat cekcok dengan pengendara lain di jalan.

Pengemudi Fortuner yang belakangan diketahui bernama Pierre itu marah karena merasa disenggol mobil pengendara lain yang merekam video. Berawal dari situ, sederet pelanggaran hukum terungkap.

Pasalnya, Pierre sempat mengaku sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Bahkan, ia mengaku sebagai keluarga jenderal bernama Tony Abraham.

Berikut ini 6 fakta terkait kasus pengemudi Fortuner yang menggunakan pelat dinas TNI itu. 

Baca juga: Sosok Pemilik Pelat Dinas TNI yang Dipakai Fortuner Tabrak Mobil Jurnalis, Ternyata Bintang 2

Baca juga: Cerita Mistis, Ojol Kudus Dapat Orderan dari Nanda, Ternyata Lokasinya Kuburan Manisan Gebog

Hindari Sistem Ganjil Genap

Tak hanya identitas pengemudi Fortuner saja yang menyita perhatian publik, namun juga motif yang bersangkutan menggunakan pelat palsu TNI.

Setelah ditangkap polisi, Pierre mengaku melakukan hal itu untuk menghindari sistem ganjil genap arus mudik.

Hal itu terungkap saat polisi menggelar konferensi pers yang digelar di Mapolda Metro Jaya, Kamis (18/4/2024).

Pelat dinas bodong ini mulanya terdaftar atas nama kakaknya yang memang perwira tinggi TNI berinisial T.

Namun, setelah pemutihan kepemilikannya berganti atas nama Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi.

Polisi kemudian menangkap Pierre ketika sedang bersembunyi di kediaman kakaknya, C, di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Selasa (16/4/2024).

"Yang bersangkutan tidak melakukan perlawanan (saat ditangkap). Cuman ada upaya seperti dia tidak kembali ke rumahnya. Dia ditangkapnya itu di tempat kakaknya," ungkap dia.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved