“Jadi orientasinya juga menuju paada good government dan governance,” kata Mawahib.
Kemudian untuk kreatif bisa diturunkan dalam beberapa program yang sifatnya sengkuyung untuk membangun Kudus baik secara fisik maupun mental dengan cara-cara yang kreatif. Dan terakhir amanah merupakan implementasi nilai spiritual. Karena baginya tujuan dari seluruh yang dia cita-citakan untuk Kudus yaitu amanah. Amanah ini lebih diartikan ketenteraman.
Mawahib sadar pemimpin tidak melulu harus menguasai segala bidang. Menurutnya hal itu sangat tidak mungkin. Untuk itu pemimpin harus mampu memiliki keahlian meracik. Ibarat orkestra, pemimpin adalah konduktor yang mampu mengharmonisasikan seluruh komponen alat musik.
Lebih dari itu, kata Mawahib, pemimpin harus mampu mengimplemintasikan kaidah tasarruf al-imam ala al-raiyah manuthun bi al-maslahah. Kebijakan atau keputusan pemimpin harus berbasis maslahat publik atau mendatangkan faedah. Kaidah itu yang kemudian akan dipakai dalam merumuskan kebijakan mendatang. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.