Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilkada 2024

Mengintip Kesiapan Mawahib Maju Calon Bupati Kudus, Ini Slogan yang Diusung

Mawahib mengaku siap maju sebagai Calon Bupati Kudus. Kesiapan ini bisa dilihat dari berbagai balihonya yang terpasang di beberapa sudut Kota Kudus

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
Tribunjateng/Rifky Gozali
Baliho bergambar Mawahib terpasang di sudut utara Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Mawahib mengaku siap maju sebagai Calon Bupati Kudus. Kesiapan ini bisa dilihat dari berbagai balihonya yang terpasang di beberapa sudut Kabupaten Kudus.

“Beriring restu para kiai, para guru, dan masyayikh di Kudus saya siap maju,” kata politisi Partai Golkar.

Alumnus Madrasah Tasywiqut Thullab Salafiyyah (TBS) Kudus ini mengaku selain restu dari para kiai, dia juga mengantongi restu keluarga.

Restu itulah yang kemudian membuat adik kandung Nusron Wahid ini mantap untuk maju sebagai calon Bupati Kudus.

Baca juga: Kisah Sunan Muria, Alasan Hewan Bulus di Kabupaten Kudus Diberi Makan Ketupat saat Syawalan

Lelaki yang kini masih menjabat sebagai anggota DRPD Jawa Tengah ini tidak lagi mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2024.

Katanya, itu bagian dari keseriusannya untuk maju dalam pemilihan bupati Kudus.

Untuk wakil yang bakal mendampinginya Mawahib belum bisa mengungkapkan. Pasalnya pihaknya masih melakukan penjajakan.

Memilih wakil baginya seperti memilih istri sebagai pasangan hidup. Harus ada perasaan saling terhubung antarkeduanya. Jangan sampai antara bupati dan wakil pecah kongsi di pertengahan.

“Menurut kami antara bupati dan wakil harus seirama, sevisi, dan bisa berbagi tugas,” kata Mawahib.

Untuk itu dalam memilih wakil Mawahib tidak ingin gegabah. Bisa jadi wakilnya akan diumumkan pada akhir Juli 2024.

Saat ini pihaknya masih membangun komunikasi dengan sejumlah partai politik. Terutama partai yang tergabung dalam koalisi Indonesia maju.

“Selain itu pertimbangan lain yaitu masukan dari masyarakat dan melalui istikharah,” kata Mawahib.

Politisi partai berlambang pohon beringin ini mengusung slogan Kudus Berkah.

Baginya Berkah selain memiliki makna bertambahnya kebaikan juga merupakan akronim dari bersih, kreatif, dan amanah.

Bersih menurutnya bisa diturunkan dalam program yang berorientasi pada kebersihan wilayahan kebersihan sikap para pemimpinnya.

“Jadi orientasinya juga menuju paada good government dan governance,” kata Mawahib.

Kemudian untuk kreatif bisa diturunkan dalam beberapa program yang sifatnya sengkuyung untuk membangun Kudus baik secara fisik maupun mental dengan cara-cara yang kreatif. Dan terakhir amanah merupakan implementasi nilai spiritual. Karena baginya tujuan dari seluruh yang dia cita-citakan untuk Kudus yaitu amanah. Amanah ini lebih diartikan ketenteraman.

Mawahib sadar pemimpin tidak melulu harus menguasai segala bidang. Menurutnya hal itu sangat tidak mungkin. Untuk itu pemimpin harus mampu memiliki keahlian meracik. Ibarat orkestra, pemimpin adalah konduktor yang mampu mengharmonisasikan seluruh komponen alat musik.

Lebih dari itu, kata Mawahib, pemimpin harus mampu mengimplemintasikan kaidah tasarruf al-imam ala al-raiyah manuthun bi al-maslahah. Kebijakan atau keputusan pemimpin harus berbasis maslahat publik atau mendatangkan faedah. Kaidah itu yang kemudian akan dipakai dalam merumuskan kebijakan mendatang. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved