Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kabupaten Pekalongan

Warga Pekalongan Silakan Hubungi Call Center 135, Sikap Pertamina Soroti Kelangkaan LPG 3 Kg

Apabila masyarakat yang mau mengeluh tentang sesuatu atau menanyakan apapun terkait Pertamina ini bisa melalui hotline Call Center 135.

|
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/INDRA DWI PURNOMO
Aktivitas pegawai agen menurunkan LPG 3 kg di pangkalan Dukuh Tambor, Desa Nyamok, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Kamis (18/4/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - PT Pertamina meminta kepada warga untuk dapat melapor atau mengadu apabila terjadi harga tak wajar terhadap LPG 3 kilogram di pasaran.

Masyarakat bisa menghubungi Pertamina melalui Hotline Call Center 135.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejak dua hari menjelang Lebaran, Senin (8/4/2024) hingga Kamis (18/4/2024), masyarakat Kabupaten Pekalongan kesulitan mendapatkan gas 3 kilogram atau gas melon.

Maka tak heran, antrean masyarakat tampak mengular dibeberapa pangkalan gas elpiji.

Sebab, di pedagang eceran gas elpiji sudah sulit diperoleh. 

Sulitnya memperoleh gas melon, harganya pun melonjak.

Baca juga: Sekda Kabupaten Pekalongan: Harga LPG 3 Kg Bisa Capai Rp 50 Ribu Tidak Masuk Akal

Baca juga: Ternyata Ini Biang Kerok Kelangkaan LPG 3 Kg di Kabupaten Pekalongan

Di tingkat eceran, harganya berkisar antara Rp 21 ribu hingga Rp 50 ribu.

Di tingkat pangkalan, harganya sudah tembus Rp 17 ribu hingga Rp 20 ribu.

Parti (50) pedagang makanan di Kajen Kabupaten Pekalongan mengatakan, gas melon di pasaran hilang sejak dua hari sebelum Lebaran.

"Terakhir saya beli gas melon, H-2 Lebaran itu sekira Rp 23 ribu," kata Parti (50), pedagang makanan di Kajen itu kepada Tribunjateng.com, Kamis (18/4/2024).

Bahkan, di Kajen harga gas melon sudah mencapai Rp 40 ribu per tabung.

"Karena gas susah, saya akhirnya beli gas yang ukuran 12 kilogram yaitu Rp 220 ribu," imbuhnya.

Selly warga Bojong menceritakan, dia membeli gas 3 kilogram terakhir di harga Rp 27 ribu per tabung.

"Dua hari yang lalu saya beli harganya Rp 27 ribu."

"Biasanya, beli harganya Rp 20 ribu," ucapnya.

Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar.
Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar. (Dok Prokompim Kabupaten Pekalongan)

Sementara itu, Sekda Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar menjelaskan, pemerintah bersama Pertamina tidak menemukan kelangkaan gas 3 kg di Kabupaten Pekalongan.

"Kami sudah mengidentifikasi dan diskusi bersama Pertamina."

"Salah satunya memang ada peningkatan kebutuhan di masyarakat saat Lebaran."

"Yang kedua adalah soal distribusi yang terkait dengan traffic."

"Berarti ini pure masalah distribusi."

"Dalam hal ini traffic dan dihadapkan dengan kenaikan konsumsi di masyarakat karena Lebaran dan segala macam," kata M Yulian Akbar kepada Tribunjateng.com, Kamis (18/4/2024).

Baca juga: Selama Libur Lebaran 2024, Arus Lalin Kota Pekalongan Terkendali dan Kondusif

Baca juga: Sosok Miftah Pria Jujur Asal Pekalongan yang Kembalikan Uang Berhamburan di Jalan

Menurutnya, kenaikan harga gas 3 kg saat Lebaran hingga Rp 50 ribu sudah tidak masuk akal dan ini baru terjadi di Kabupaten Pekalongan.

"Biasanya Lebaran kenaikan sekira angka Rp 2.000 dari harga pasaran," ujarnya.

Sales Area Maneger Pertamina Patra Niaga wilayah Tegal, Mahfud, mengatakan, kenaikan harga saat Lebaran, pihaknya belum mendapatkan data ada sebanyak yang mudik.

Namun, untuk antisipasinya memberikan penambahan untuk mengatasi permintaan yang ada di lapangan.

"Terkait harga tinggi ini, memang kami menyarankan untuk pembelian di pangkalan."

"Karena pangkalan ini menjual dengan harga resmi," kata Mahfud.

Kemudian, apabila masyarakat yang mau mengeluh tentang sesuatu atau menanyakan apapun terkait Pertamina ini bisa melalui hotline Call Center 135.

Call Center ini sudah dipampang di pangkalan-pangkalan kalau memang ada kejadian-kejadian di wilayah tertentu.

"Kalau sudah ada itu, dimana kalau ada masyarakat yang mau mengeluh tentang sesuatu atau menanyakan apapun terkait Pertamina ini bisa lewat hotline tersebut."

"Sehingga, nanti ketika ada hal tersebut kami bisa menindaklanjuti."

"Selain itu, kami juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memantau kondisi yang ada di lapangan."

"Tujuannya sama, agar distribusi LPG ini dapat dirasakan banyak masyarakat," imbuhnya. (*)

Baca juga: Ini Lokasi Diduga Rumah Judi Telaga Bodas Semarang: Pagar Rumah Kini Dipasangi Kawat

Baca juga: Persib Bandung Vs Persebaya Surabaya, Bojan Hodak Masih Ragukan Stefano Beltrame dan Beckham Putra

Baca juga: Menguak Tewasnya Serlina di Polokarto Sukoharjo, Sabuk Bela Diri Jadi Petunjuk, Pelaku Mulai Diburu

Baca juga: Kisah Bilal Sukarno Lulusan Terbaik UPN Veteran Jakarta, Pernah Dicap Bakal Bernasib Seperti Ibunya

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved