Berita Batang
Mengenal Jejak Spiritual Sunan Kajoran di Desa Gringgingsari Batang, Pernah Didatangi Gus Dur
Desa Gringgingsari, yang terletak di Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang Jawa Tengah menjadi saksi bisu perjalanan seorang wali Allah yang dikenal
Penulis: dina indriani | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Desa Gringgingsari, yang terletak di Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang Jawa Tengah menjadi saksi bisu perjalanan seorang yang dipercaya wali Allah yang dikenal sebagai Sunan Kajoran.
Sebelum ada Sunan Kajoran, sudah ada pemuka bernama Mbah Wongsogati.
"Dulu awal-awal mungkin ada yang bilang dari arab, Cirebon, mungkin semua benar, dan desa ini namanya Desa Karang Seno," tutur juru kunci Makam Sunan Kajoran, Murodi, Sabtu (20/4/2024).
Murodi menceritakan Syekh Abdurrahman Sunan Kajoran datang sekitar 1.400-an Masehi.
Saat itu ada wabah penyakit yang terkenal dengan istilah pagebluk, dulu wabah itu jika kena sakit pagi, maka sore meninggal dunia.
"Mbah Wongsogati minta tolong untuk menyembuhkan penyakit, setelah disembuhkan minta pada Allah bisa menjalankan salat dan sunahnya, setelah itu Mbah wali di sini berjuang untuk tegaknya Islam," ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, nama Desa Karang Seno berganti dengan Desa Gringgingsari.
Untuk menghormati tokoh ulama itu, warga Desa Gringgingsari mengadakan Khaul Syekh Kajoran pada 9-11 Syawal.
Murodi bercerita bahwa banyak tokoh penting yang berziarah ke makam Sunan Kajoran.
Mulai dari imam masjid Nabawi hingga tamu dari Maroko juga Lebanon.
"Kalau Habib Lutfhi sudah pernah datang, sudah tiga atau empat kali, saat haul juga kadang datang, Gus Dur juga pernah datang," ujarnya.
Acara ini diibaratkan sebagai hari raya kedua setelah Idul Fitri, di mana ribuan pengunjung dari berbagai daerah berkumpul untuk mengenang dan merayakan warisan Sunan Kajoran.
Beberapa peninggalan Sunan Kajoran yang masih disimpan yaitu sorban, tongkat, dan pakaian.
Lalu juga sumber air yang dikenal sebagai Sendang Depok, dan masjid.
Kepala Desa Gringgingsari, Khoirudin mengatakN kegiatan dalam tradisi ini meliputi pembacaan manakib, doa bersama di kompleks makam, dan pengajian akbar.
"Haul sendiri tercatat kemungkinan sudah 40an tahun lalu, untuk perayaan Haul tahun ini berlangsung selama tiga hari, ada 10 ribuan pengunjung yang datang, ada dari luar daerah juga Jambi, Banjarnegara, Pekalongan," pungkasnya.(din)
DP3AP2KB Batang Dorong Perempuan Mandiri Lewat Pendidikan Pemberdayaan |
![]() |
---|
HUT Ke-80, PMI Batang Gelar Donor Darah dan Tanam Mangrove di Pantai Sicepit |
![]() |
---|
DPUPR Batang Tertibkan Tiang Provider di Jalan Ahmad Yani, Ini Dasar Hukumnya |
![]() |
---|
Pemkab Batang Apresiasi BPI Dukung UHC, 175 Warga Prasejahtera Kini Terlindungi JKN |
![]() |
---|
13 Provider Dukung Penataan Tiang Internet, DPUPR Batang Tertibkan Ruang Milik Jalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.