Jawa Tengah
CJIBF dan UMKM Gayeng 2024, BI Jateng Serius Garap Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata
Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menunjukkan konsistensi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG, SEMARANG - Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menunjukkan konsistensi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah
Melalui sinergitas bersama Pemerintah Daerah dan pelaku usaha, tahun ini KPwBI Jateng masih berfokus meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah melalui tiga pilar ekonomi yaitu investasi, perdagangan, dan pariwisata di provinsi ini.
Kepala KPwBI Jateng, Rahmat Dwisaputra mengatakan, fokus ini tidak lepas dari posisi ketiga pilar itu dalam memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.
Tercatat, ekonomi Jawa Tengah tahun 2023 mampu tumbuh sebesar 4,98 persen dengan pertumbuhan utama dari kinerja investasi dan perdagangan.
Investasi memberikan kontribusi terhadap pangsa perekonomian sebesar 30 persen dan tumbuh 4,36 persen (yoy). Perdagangan juga merupakan sektor berkontribusi terbesar kedua dengan pangsa 13,61 persen dan tumbuh 4,98 persen (yoy).
"Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi membentuk Koridor Ekonomi Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata Jawa Tengah (Keris Jateng) yang terdiri dari 3 pilar ekonomi, yaitu Investasi, Perdagangan, dan pariwisata.
Sebagai wujud pengembangan tiga pilar tersebut, kami berkolaborasi menyelenggarakan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) dan pameran UMKM Gayeng 2024," kata Rahmat Dwisaputra di sela gelaran seremoni CJIBF dan pameran UMKM Gayeng di Pollux Paragon Mall Semarang, Jumat (26/4/2024).
Penyelenggaraan CJIBF dan pameran UMKM Gayeng tahun ini digelar beriringan dengan mengangkat tema "Enhancing Sustainable Growth through Green and Circular Economy".
Menurut Rahmat, tema ini menunjukkan komitmen Bank Indonesia Jawa Tengah dalam mengimplementasikan prinsip green and circular untuk mencapai ekonomi berkelanjutan.
Beberapa proyek investasi yang dipromosikan mencakup renewable energy, agro industry, transportasi, dan pertanian perikanan. Adapun untuk meningkatkan kepeminatan dan realisasi investasi, sebut Rahmat, CJIBF dibuka pada April 2024 ini hingga November 2024 mendatang.
"Melalui pelaksanaan rangkaian kegiatan CJIBF dan UMKM Gayeng 2024, diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang berkelanjutan, terutama di bidang investasi, perdagangan dan pariwisata," tambah Rahmat.
Sementara itu, gelaran rangkaian kegiatan CJIBF dan UMKM Gayeng 2024 merupakan kali ke-21 bagi CJIBF dan yang ke-6 bagi UMKM Gayeng.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan relaunching website KERIS Jateng yang merupakan penghubung dan etalase investasi, perdagangan dan pariwisata di Jawa Tengah.
Pembukaan CJIBF 2024 ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) investasi oleh PT Jia Wei Indonesia (PMA) dan PT Perkebunan Kelapa Mackenzie (PMDN), talkshow green and circular economy, market sounding proyek investasi, one on one meeting, serta showcase investasi dan pariwisata.
"CJIBF dihadiri oleh perwakilan 17 negara mitra (Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Malaysia, Hongkong, Tiongkok, Kamboja, Filipina, Australia, Belgia, Inggris, Belanda, Denmark, Italia, Polandia, dan Jerman) serta investor dan pelaku usaha dari dalam dan luar negeri," imbuhnya.
24 Korban TPPO Asal Jateng Menolak Dipulangkan, Pilih Tetap di Eropa Karena Bisa Kerja |
![]() |
---|
Hasil BPR BKK Award Tahun 2025, BPR BKK Purwodadi Raih Predikat Terbaik 1 |
![]() |
---|
Daftar Jalur Alternatif Hindari Jalan Pahlawan Semarang, Ada Parade Seni Budaya Malam Ini |
![]() |
---|
Pengusaha Muda di Jateng Diberi Pelatihan Perpajakan, Ini yang Diharapkan Direktorat Jenderal Pajak |
![]() |
---|
PSSI Jateng Ingin Kompetisi Usia Dini Terus Dijaga Konsistensinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.